Harianjogja.com, SLEMAN- Presiden RI Joko Widodo meresmikan pencanangan imunisasi MR secara nasional. Peresmian ditandai dg pemukulan gong di MTsN 10 Sleman, Selasa (1/8/2017).
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Menurut Jokowi, menjaga anak dan membuat anak-anak tetap sehat merupakan tugas orangtua dan negara.
Anak perlu dididik, dijaga dan diayomi. Terutama dari berbagai penyakit mematikan. "Campak rubella terbukti sangat berbahaya kalo dibiarkan," katanya.
Di Indonesia, jelas Jokowi, kurang dari 1% atau hanya 0,05% saja anak yang mendapatkan imunisasi MR. "Idealnya 95 persen harusnya anak dapat MR. Bahkan seharusnya 100%," jelasnya.
Dia meminta agar masyarakat tidak meremehkan MR. Keduanya bisa berbahaya jika dibiarkan dalam jangka panjang. Tanpa MR bayi bisa lahir dengan cacat bawaan. "Jangan meremehkan campak dan rubella. Harus hati-hati," katanya berkali-kali.
Jokowi mendukung penuh pencanangan imunisasi secara nasional itu agar bebas dari campak rubella. Indonesia sendiri ditargetkan bebas dari campak dan rubella pada tahun 2020 mendatang.
Menurut Jokowi, imunisasi bukan barang baru. Di Indonesia sudah dilakukan berkali-kali dan terbukti. "Imunisasi cacar, polio, tetanus diberikan dan berhasil. Sekarang pun dg niat yg baik bisa dilaksanakan," ujarnya.
Imunisasi MR diberikan untuk melindungi masa depan anak-anak Indonesia. Dari anak usia 9 hingga15 thn. Seluruh kementerian terkait diminta untuk turun dan menjelaskan pentingnya imunisasi MR.
"Komunikasikan dengan orangtua madrasah pesantren bahwa imunisasi itu baik. Gandeng seluruh sekolah madrasah semua orangtua," ajaknya.