Esposin, MAKASSAR -- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) baru Ignasius Jonan disarankan terus belajar banyak soal berbagai hal terkait sektor energi demi memperlancar kinerjanya ke depan. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai jabatan Menteri ESDM harus diduduki oleh orang yang memiliki jiwa kepemimpinan dan tangguh menghadapi tantangan. Wapres Kalla mengaku beberapa kali melakukan pembicaraan dengan Presiden Jokowi terkait calon Menteri ESDM yang tepat.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Namun, keduanya tak membicarakan sosok, melainkan kriteria dan syarat-syarat tertentu. Keduanya menilai, jabatan Menteri ESDM harus diduduki oleh orang yang memiliki jiwa kepemimpinan dan tangguh menghadapi tantangan. Secara eksplisit, keduanya juga memutuskan bahwa menteri yang layak harus berasal dari profesional dan bukan dari partai.
Menurut dia, Jonan cukup memenuhi kriteria karena merupakan sosok yang tegas. Namun, mantan Menteri Perhubungan itu diharapkan perlu lebih banyak memahami persoalan energi. “Orangnya tegas, tapi harus belajar banyak soal energi. Harus belajar banyak soal ESDM,”katanya di Makassar, Jumat (14/10/2016). Baca juga: Ini Alasan JK Tak Hadiri Pelantikan Jonan-Arcandra. Seperti diketahui, Jonan tak memiliki latar belakang pendidikan dan pekerjaan yang terkait energi maupun sumber daya mineral. Dirinya mengawali karier di perusahaan keuangan, kemudian bergeser menjadi Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero), dan terakhir diangkat sebagai Menteri Perhubungan. Sampai akhirnya, Jonan diberhentikan sebelum masa jabatan selesai pada Kabinet Kerja pimpinan Presiden Joko Widodo. Baca juga: Jabatan Wakil Menteri ESDM “Khusus” untuk Arcandra Tahar?
Terkait posisi Arcandra Tahar sebagai Wakil Menteri ESDM, Wapres Kalla menilai kementerian juga membutuhkan sosok yang berpengalaman. “Ya itu biasa saja. Dia kan jadi menteri baru 20 hari. Jadi perlu orang yang berpengalaman,” tandasnya.