Esposin, SOLO -- Mantan Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla alias JK, meyakini banyak partai politik yang cenderung pragmatis, termasuk Golkar. Pernyataan itu disampaikan ketika JK menjadi pembicara di acara Election Talk #4 di Auditorium Juwono Sudarsono FISIP UI, Depok pada Kamis (7/3/2024).
"Banyak partai yang pragmatis, termasuk partai saya Golkar. Dulu kalah Pemilu 2004, tapi saya menjadi wakil presiden bukan didukung oleh Golkar, saya jalan sendiri. Tapi begitu menang kita, ah bergabung Golkar itu pula. Itu biasa saja politik itu," ujar JK.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Dia menekankan, tidak ada partai politik didirikan untuk menjadi oposisi pemerintahan. Partai politik, lanjutnya, ingin memiliki kekuasaan untuk menjalankan wewenang.
"Oposisi bagi partai adalah kecelakaan. Jadi, karena itu banyak yang pragmatis," katanya.
Di samping itu, mantan wakil presiden itu menekankan, jika pemerintahan bisa berjalan dengan baik, maka mayoritas di parlemen harus mendukung.
Oleh sebab itu, menurutnya, tidak ada yang salah apabila pemenang pemilu mengajak partai politik bergabung ke pemerintahan.
"Tanpa [mayoritas] di DPR, tidak ada yang bisa jalan. Kita ajukan kebijakan, di potong di DPR. Kita ajukan anggaran, ndak, diubah. Ah, itu juga menjadi masalah, karena itu [partai masuk koalisi pemerintah] jangan disalahkan," jelas JK.
Berita ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "JK Sebut Golkar Partai Pragmatis, Ini Alasannya"