by Abu Nadzib - Espos.id News - Selasa, 28 Maret 2023 - 09:37 WIB
Esposin, LOMBOK – Tiga buruh tani tersambar petir saat berteduh di gubuk di Desa Pandanwangi, Kecamatan Jerowaru, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, Senin (27/3/2023).
Beruntung ketiga buruh tani itu selamat kendati mengalami luka bakar di sekujur tubuh.
Ternyata, berlindung di gubuk yang berada di tempat terbuka di persawahan termasuk yang harus dihindari.
Pasalnya, petir akan menyambar ke objek yang paling tinggi di tempat terbuka tersebut.
Pasalnya, petir akan menyambar ke objek yang paling tinggi di tempat terbuka tersebut.
Imbauan menghindari petir itu dirilis di laman resmi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan dikutip Esposin, Selasa (28/3/2023).
Menurut BMKG, petir biasanya terbentuk dari awan petir atau yang secara ilmiah disebut cumulonimbus.
Jauhi tiang listrik, menara, atau sesuatu yang tinggi. Sebab, benda-benda yang menjulang ini mudah tersambar petir.
Jangan juga berlindung di bawah pohon. Karena pohon yang tersambar petir energinya dapat melompat ke tubuh.
Gubuk yang berada di tempat terbuka juga dihindari karena menjadi objek yang paling tinggi di tempat tersebut.
Berdasarkan dokumentasi, wilayah Jabodetabek di Indonesia menjadi daerah dengan sambaran petir terbanyak melebihi Tokyo, Jepang dan Florida, AS.
Rumah tetap menjadi pilihan paling aman untuk berlindung saat hujan petir terjadi. Sebab, kasus orang tersambar petir ketika berada di dalam rumah lebih jarang terjadi ketimbang ketika orang berada di luar rumah.
Pintu yang terbuat dari metal, dan jendela, ketika terjadi hujan disertai petir bisa tersambar.
Jika pipa air di rumah menggunakan pipa besi sebaiknya kita menghindari kran air.
Begitu juga ketika berada di dalam mobil, hindari bersentuhan dengan bagian logam yang dapat menghantarkan listrik.
Perangkat telepon genggam yang tidak langsung terhubung dengan listrik di rumah, masih aman untuk digunakan.
Jika sedang berenang segera naik ke daratan sebab air merupakan penghantar listrik yang baik.