Esposin, JAKARTA — Proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) kini menghadapi pembengkakan biaya sehingga memaksa pemerintah mencari utang senilai Rp8,3 triliun. Pemerintah menyatakan tak akan membiarkan proyek ini terhenti meski harus menggunakan dana anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Menteri BUMN Erick Thohir memastikan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung (KCJB) tidak akan mangkrak meskipun biayanya membengkak. Menurutnya, pembengkakan ini merupakan efek pandemi Covid-19.