Garut--Jembatan gantung sepanjang 48 meter, lebar 1,5 meter dan tinggi 10 meter di Kampung Cipicung, Desa Banyuresmi, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat, putus, sekitar pukul 10.00 WIB, Minggu (2/8).
Diduga jembatan itu tak kuat menanggung beban. Akibat insiden itu, banyak siswa sekolah yang tengah melintas menjadi korban.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
"Sebanyak 43 siswa SMP Muhammadiyah Banyuresmi tergelincir jatuh, 4 orang mengalami luka berat dan 13 lainnya luka ringan," ungkap Kapolsek Banyuresmi AKP Asep Suherli kepada wartawan.
Umumnya para korban mengalami luka-luka di tangan dan kaki terkilir, lecet dan luka di bagian kepala. "4 Korban dirawat di RSU dr Slamet Garut, karena luka di bagian kepala dan muka cukup parah," ujar Asep.
Menurut Asep, jembatan gantung tersebut tidak mampu menahan beban berat sehingga tali penyangga terputus. Selain itu kualitas kontruksi jembatan yan g terbuat dari papan, pegangan dari besi dan kawat, kurang baik.
"Seharusnya ada rambu-rambu pembatasan beban, ini kan tidak ada sehingga pengguna jembatan seenaknya saja," ujar Asep.
dtc/fid