Esposin, JAKARTA -- Menteri Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) mengatakan wilayah Jawa menjadi kawasan yang krusial dalam masa Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
"Jawa menjadi penting karena lebih dari 50% total DPT ada di Jawa. Tentunya memiliki tantangan dan dinamika tersendiri," kata Hadi Tjahjanto saat membuka rapat koordinasi pengamanan pemilu di Yogyakarta, Rabu (21/8/2024).
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Hadi menjelaskan, salah satu alasan Pulau Jawa menjadi wilayah yang krusial lantaran jumlah penduduknya paling banyak di Indonesia.
Hal tersebut membuat konflik pilkada di wilayah Jawa mudah tercipta. Oleh sebab itu, Hadi meminta jajarannya untuk memperkuat koordinasi antara lembaga untuk pengamanan pilkada.
Hadi pun menitik beratkan koordinasi antara Polri, TNI, Kejaksaan Agung dan Bawaslu selaku garda utama dalam menjaga kondusifitas selama pilkada.
Dia meminta Polri dan TNI untuk menjaga jalannya proses pemilu dari mulai penetapan pasangan, kampanye hingga hari pencoblosan. Dia juga meminta dua lembaga itu untuk menjaga proses distribusi logistik pemilu ke beberapa daerah.
Selain itu, Hadi juga meminta TNI, Polri dan Kejaksaan Agung untuk memetakan wilayah yang berpotensi menuai konflik selama pilkada.
Dengan data intelijen yang dimiliki tiga lembaga tersebut, Hadi yakin konflik di wilayah akan mudah dihindari.
Terakhir, dia memerintahkan Bawaslu untuk mengawasi proses politik partai dan calon kepala daerah dari mulai pendaftaran, kampanye hingga pencoblosan.
Dengan upaya koordinasi antar lembaga seperti ini, Hadi yakin pilkada di wilayah Jawa akan berjalan dengan aman dan kondusif.