Jakarta (Espos) - PT Jamsostek (Persero) menyerap Rp 210 miliar saham perdana PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Jumlah ini lebih rendah dari free float sebelumnya yang ditaksir Rp 250-300 miliar.
"Sama seperti sebelumnya, Rp 210 miliar," jelas Direktur Investasi Jamsostek Elvyn G. Masassya di Jakarta, Jumat (11/2).
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Menurut siaran pers Garuda, Jamsostek menjadi salah satu investor institusi yang menyerap saham perseroan. Jamsostek mengambil 5% dari free float saham GIAA. Ini setara dengan Rp 250-300 miliar.
"Rencananya kami ingin mengambil saham Garuda lebih dari nilai itu, tapi ketentuan yang berlaku dalam pedoman investasi kami membatasi maksimal hanya 5%," jelas Dirut PT Jamsostek, Hotbonar Sinaga.
Berdasarkan versi Jamsostek, harga saham GIAA Rp 750 per lembar sudah wajar usai evaluasi oleh internal perseroan. Garuda berprospek positif karena menjadi satu-satunya perusahaan penerbangan berbintang 4 yang diperingkat Skytrax. dtc/try