Esposin, CIREBON – Kasi Sidik Laka Subditlaka Ditgakkum Korlantas Polri AKBP Tri Yulianto mengingatkan masyarakat mewaspadai kawasan Jalur Pantai Utara (Pantura) Cirebon, Jawa Barat, karena menjadi ruas jalan yang yang rawan kecelakaan lalu lintas.
"Jalur Pantura Cirebon memang rawan kecelakaan lalu lintas," kata AKBP Tri di Cirebon, Senin, saat melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan maut di jalur pantura.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Menurut dia, dari data yang dimilikinya, kasus kecelakaan lalu lintas di Jalur Pantura Cirebon cukup banyak, baik kecelakaan tunggal maupun menabrak dari belakang.
Baca Juga: Minibus Hantam Truk Parkir, 6 Penumpang Meninggal Dunia di Lokasi
Ia mengatakan untuk indikator rawan kecelakaan tersebut yaitu kondisi jalan yang cenderung lurus, dan lebar sehingga membuat pengemudi bisa memacu kecepatan tinggi.
Selain itu lanjut Tri, kondisi jalan yang bergelombang dan minim rambu lalu lintas juga menjadi salah satu indikasi yang perlu diperhatikan oleh semua instansi terkait.
"Kalau dilihat rambu lalu lintas juga minim, penerangan jalan pun jarang, untuk itu perlu adanya penanganan yang baik dari semuanya," tuturnya.
Ia mengimbau kepada para pengguna jalan pantura, agar tetap berhati-hati, ketika melintas di daerah tersebut, apalagi ke depan ada arus mudik lebaran.
Baca Juga: Tragis, Mobil Hantam Truk hingga Remuk karena Sopir Tak Sempat Ngerem
"Yang terpenting hati-hati ketika melintas, dan tetap waspada saat berkendara," katanya.
Pada Minggu (3/4/2022) di Jalur Pantai Utara (Pantura) Cirebon terjadi kecelakaan lalu lintas yang mengakibatkan enam orang meninggal dunia. Sebuah minibus menabrak truk yang sedang berhenti untuk menambal ban. Enam penumpang dalam bus itu tewas seketika di lokasi kejadian lantaran kondisi kendaraan nyaris tak berbentuk.
Untuk kondisi jalur yang menjadi lokasi kecelakaan merupakan jalur lurus sehingga pengendara bisa memacu kendaraannya di atas 60 km per jam.