Jakarta (Esposin)--Pemerintah berencana akan menggalakkan wilayah Maluku sebagai lumbung ikan nasional. Wilayah di timur Indonesia ini memiliki potensi perikanan tangkap sangat besar hingga 1,6 juta ton ikan per tahun.
Demikian disampaikan oleh Menteri Koordinasi Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono usai acara rakor mengenai Maluku untuk menjadi lumbung ikan nasional, Jakarta, Selasa (1/3/2011).
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
“Potensi ikan di wilayah Maluku ada sebanyak 1,6 juta ton ikan, itu hanya ikan hasil tangkapan. Belum yang dibudidaya. Namun sampai sekarang baru digarap sebanyak kisaran 300 ribuan ton ikan,” kata Agung.
Agung mengatakan bahwa rencana tersebut diharapkan dapat mulai digarap tahun ini. Meskipun memerlukan pertimbangan segala aspek dan harus diwujudkan dengan adanya pengembangan prasarana-sarana.
“Ini tidak boleh sebatas wacana, harus ada tindak lanjut ke situ. Sampai akhirnya nanti diputuskan bahwa Maluku menjadi lumbung ikan nasional,” ucapnya.
Di tempat yang sama selaku Menteri Kelautan dan perikanan Fadel Muhammad mengatakan bahwa pihaknya mengharapkan bisa menyuntik dana total senilai Rp 950 miliar untuk pengembangan perikanan Maluku. Untuk alokasi 2011 telah disiapkan anggaran senilai Rp 140 miliar.
“Tadinya dari Pemda di sana meminta dana hingga Rp 16,1 triliun. Itu terlalu besar, kita bisa kalau itu direncanakan untuk beberapa tahun ke depan supaya bisa tingkatkan produksi ikan dan jadikan lumbung ikan di sana,” katanya
Dikatakan Fadel desain awal Maluku sebagai lumbung ikan nasional sudah ada. Nantinya akan ada empat wilayah di Maluku yang disinergikan dengan 12 pelabuhan yang ada di Maluku. Pemerintah juga akan mengundang investor swasta untuk membantu pengembangan Maluku.
“Juga tidak diizinkan untuk kapal asing yang menangkap ikan di sini lalu dijual keluar. Semuanya harus diolah di sini, bisa saya coret semuanya kalau ada yang seperti itu,” tambahnya.
(dtc/tiw)