Kabarnya, ISIS hanya pengalihan isu Pemilu Presiden (Pilpres). Namun, Lukman Hakim pun langsung membantah pandangan itu. Sikap Kementerian Agama yang menolak ISIS bukan untuk menutupi panasnya situasi politik di Indonesia.
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
"ISIS ini tidak ada hubungannya dengan pengalihan isu. Ada pandangan yang mengatakan sikap Kemenag sudah tepat, ada juga yang mengatakan Kementerian Agama terlalu berlebihan seakan-akan pengalihan isu, isu Gaza dan Palestina, bahkan isu sengketa Pilpres dan bahkan terkait kantor transisi," kata Lukman di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, seperti dikutip Liputan6.com, Sabtu (9/8/2014).
Lukman mengatakan, paham ISIS tidak hanya menganggu citra Islam, tapi juga menganggu kedaulatan NKRI. "Jadi secara tegas saya katakan, tidak ada urusan dengan itu (pengalihan isu). Adanya paham radikal yang secara langsung bertentangan dengan paham keagamaan mayoritas masyarakat Indonesia harus diantisipasi dan diseriusi. Apalagi kalau mengancam keberadaan ideologi kita, Pancasila," terangnya.
Lukman mengatakan, Kementerian Agama perlu memberikan sikap tegas pada ISIS. Munculnya kelompok-kelompok radikal yang menggunakan agama sebagai alasan gerakan mereka, merupakan persoalan serius.
"Tidak hanya mengganggu paradigma cara pandang masyarakat Indonesia, yang mayoritas Islam, melainkan juga langsung atau tidak langsung merongrong sendi-sendi berkenegaraan paham ideologi kita komitmen kita," tandas Lukman.