by Jibi Solopos.com Newswire - Espos.id News - Jumat, 18 November 2016 - 12:10 WIB
Esposin, JAKARTA – Komentar Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, kembali menuai polemik. Ahok menuding peserta demo 4 November dibayar Rp500.000. Pernyataan ini dimuat oleh media massa Australia.
Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) melaporkan Ahok dengan tuduhan telah menyebar berita bohong. "Insya Allah nanti sore akan kita laporkan," kata perwakilan ACTA Habib Novel kepada wartawan, Kamis (17/11/2016), dikutip Esposin dari Okezone.
Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan ABC, Ahok menyampaikan kritiknya terhadap korupsi dan menyebut massa yang turun dalam demo 4 November memiliki motif politik. Dia menyebutkan orang-orang mendapatkan Rp500.000 untuk ikut dalam aksi itu.
"I need to go to the court to prove this is political and not the law [Saya harus ke pengadilan untuk membuktikan ini politis dan bukan soal hukum]," kata Ahok dalam wawancara dengan 7.30 yang dikutip Esposin dari abc.net.au, Rabu (17/11/2016).
Namun, Ahok tidak mengungkapkan siapa sosok yang mendanai aksi tersebut. "Saya tidak tahu, kita tidak tahu. Tapi, saya percaya Presiden tahu dari intelijen. Saya percaya mereka tahu," katanya.
"It is not easy, you send more than 100,000 people, most of them, if you look at the news, they said they got the money, 500,000 Rupiah [Ini tidak mudah, Anda mengirim lebih dari 100.000 orang, sebagian besar, jika Anda lihat berita, mereka mengaku dapat uang Rp500.000]."
Pernyataan Ahok ini dimuat dalam berita yang juga diunggah di laman Youtube https://www.youtube.com/watch?v=FPlSMl0ngF8&ab_channel=BeritaAnda. Video ini diambil dari cuplikan wawancara Ahok dengan abc.net.au.