by Abu Nadzib - Espos.id News - Jumat, 23 Juni 2023 - 22:07 WIB
Esposin, INDRAMAYU -- Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Indramayu, Jawa Barat, Panji Gumilang akhirnya menjalani klarifikasi selama satu jam di Gedung Sate, Bandung, Jumat (23/6/2023) sore, terkait kontroversi di ponpesnya.
Klarifikasi dilakukan oleh Pemprov Jabar, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan unsur aparat penegak hukum.
Tak banyak berkomentar, Panji Gumilang kepada wartawan yang mencegatnya hanya menyatakan hasil pemeriksaan terhadap dirinya bagus.
Berikut sejumlah kontroversi yang pernah dilontarkan Panji Gumilang, seperti dikutip Esposin dari sejumlah sumber, Jumat (23/6/2023).
Pernyataan kontroversial terbarunya terkait dengan terkait Alquran.
Panji menilai Alquran adalah kalam atau perkataan Nabi Muhammad S.A.W dan bukan kalamullah (Kalam Allah).
Pernyataan ini sebagaimana diunggah akun TikTok @herypatoeng pada Rabu (14/6/2023).
Terkait dengan hal ini, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof Moh. Mukri menilai pernyataan Panji Gumilang, bertentangan dengan ajaran Islam, khususnya paham keagamaan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) yang selama ini dianut oleh mayoritas umat Islam di Indonesia.
“Pernyataan tersebut jelas meresahkan dan jauh dari sanad atau keilmuan yang diyakini oleh umat Islam yang menganut paham Ahlusunnah wal Jamaah,” ungkapnya seperti dikutip dari NU Online, Kamis (15/6/2023).
Terkait dengan hal ini, Rektor Universitas NU Blitar Jawa Timur ini mengimbau masyarakat Indonesia, khususnya umat Islam dan warga NU untuk tetap berpegang kuat pada ajaran Ahlussunnah wal Jamaah An-Nahdliyah.
Ia meminta Kementerian Agama turun tangan agar keresahan di tengah masyarakat tidak memunculkan dampak-dampak negatif lainnya.
”Kalau dibiarkan tambah resah masyarakat. Kita tidak menginginkan masyarakat mengambil tindakan sendiri. Negara kita negara berdemokrasi, namun tidak boleh mengolok-olok, apalagi menyangkut agama dan keyakinan," ujarnya.
Dalam unggahan itu terlihat saf saling berjauhan dan terdapat satu orang perempuan melaksanakan salat di saf paling depan yang di belakangnya diikuti jamaah laki-laki.
Setelah viral, Kemenag mendatangi Ponpes Al-Zaytun. Untuk saf yang berjauhan, pengurus ponpes berlandaskan pada penafsiran Surat Al-Mujadilah ayat 11 yang berisi berlapang-lapanglah dalam suatu majelis.
Sedangkan keberadaan perempuan di saf paling depan sebagai bentuk pemuliaan pemimpin perempuan dan perempuan tersebut merupakan istri Panji Gumilang.
"Saya mengajak saudara-saudara untuk mengucapkan salam yang tidak Assalamualaikum saja, sambil kita bernyanyi, saya kira yang hadir walaupun tidak pandai tapi bisa bernyanyi. Kita ucapkan kepada sahabat kita havenu shalom aleichem dalam bentuk bernyanyi. Silakan berdiri, karena ini 1 Sura," ujar Panji.
Menurut Panji, Alquran bukan ucapan yang langsung disampaikan oleh Allah melainkan karangan Nabi Muhammad S.A.W. yang didapat dari wahyu.
“Bukan kalam Allah SWT, tapi kalam Nabi Muhammad yang didapat daripada wahyu," ujar Panji Gumilang yang juga dikenal sebagai Abu Toto.
Pernyataan itu salah satunya disampaikan dalam podcast YouTube Herri Pras.
“Gak boleh pacaran, gak boleh berzina, kalau gak punya duit. Kalau punya duit, bisa dilakukan. Nanti ada majelis hukumnya ber-tahkim, kena pasal sekian, kena dosa, (dengan bayar) dua juta dosanya hilang,” kata Ken Setiawan.
Video berdurasi kurang dari satu menit diunggah akun Instagram @say.
Dalam video itu muazin yang memakai jas lengkap dengan dasi berwarna biru, sepatu serta peci berwarna hitam mengumandangkan azan diikuti dengan gerakan tangan seperti orang berorasi.
Sang muazin melantunkan azan dengan menghadap ke para santri dan bukan ke arah kiblat.