by Shoqib Angriawan Jibi Solopos - Espos.id News - Selasa, 26 Januari 2016 - 18:40 WIB
Esposin, SOLO--Menjelang perayaan Imlek, perajin lampion yang ada di Kota Solo kebanjiran pesanan. Omzet perajin pun melonjak hingga 20% dibandingkan tahun lalu.
Pemilik Solo Crisant Florist, A. Hanif Marimba, mengaku sudah menyelesaikan 2.500-an lampion pada awal 2016. Ribuan lampion tersebut dikirim ke berbagai wilayah, seperti Soloraya, Jakarta, dan Bandung. Saat ini, dia sedang mengejar pembuatan pesanan 1.500-an lampion dari pelanggan.
“Saking banyaknya, kami untuk sementara menyetop pesanan sebelum Imlek 2016. Kami baru berani memenuhi pesanan setelah perayaan Imlek,” ujarnya kepada wartawan di showroom Solo Crisant Florist Jl Arifin No. 11, Widuran, Jebres, Selasa (26/1/2016).
Dia mengatakan pesanan tahun ini lebih banyak ketimbang tahun lalu yang mencapai 2.500-an buah lampion. Dia sempat ragu dengan kondisi perekonomian nasional yang tengah terpuruk pada setahun belakangan.
“Saya enggak menyangka karena ekonomi kemarin kan lesu, ternyata malah tidak mempengaruhi permintaan. Omzetnya naik 15 persen hingga 20 persen dibandingkan tahun lalu,” ujarnya.
Meski bahan baku semuanya mengalami kenaikan, dia memilih untuk menahan harga. Bahan baku itu di antaranya adalah kain flanel dan rotan yang naik sekitar 15%. “Memang ada kenaikan bahan-bahan, tetapi saya masih menahan harga. Kami memilih mengurangi keuntungan dengan volume yang semakin bertambah, tidak masalah,” katanya.
Dia menjual aneka lampion dengan harga Rp25.000/buah-Rp350.000/buah. Mayoritas pesanan lampion digunakan untuk ornament hotel, restoran, gedung perkantoran, dan pernak-pernik masyarakat sendiri.
Lampion yang paling banyak dipesan adalah yang berwarna merah. Selain dalam bentuk bulat, dia juga menyediakan lampion dengan aneka warna dan bermacam bentuk.