Esposin, JAKARTA - Praktik jual-beli ijazah asli tapi palsu (aspal) di dunia pendidikan saat ini dinilai akan berdampak sistemik pada dunia pendidikan nasional.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Hal itu diungkapkan pengamat pendidikan dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Andriansyah, di Jakarta, Selasa (26/5/2015). Ia menambahkan kasus ijazah aspal juga akan mencederai dunia pendidikan yang saat ini tengah dibangun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla.
"?Dampak dari ijazah fiktif tersebut dapat mencederai dunia pendidikan nasional," tutur Andriansyah kepada Bisnis/JIBI.
Selain itu, menurut Andriansyah, praktik jual beli ijazah aspal yang saat ini marak juga dinilai dapat menimbulkan ?kecemburuan sosial di kalangan akademisi yang tengah menempuh pendidikan dengan jalur yang normal, tanpa menggunakan cara instan melalui uang.
"Adanya ijazah fiktif itu akan menimbulkan kecemburuan sosial antara mahasiswa yang kuliah dengan mahasiswa gadungan yang mendapatkan ijazah dan gelar sarjana secara instan," kata dia.