Esposin, SEMARANG -- Diduga karena kelelahan dan kepanasan, puluhan peserta upacara bendera peringatan HUT ke-68 Kemerdekaan RI tingkat Jateng di Lapangan Simpanglima, Kota Semarang, pingsan.
Upacara bendera yang diikuti ratusan peserta dengan inspektur upacara (Irup) Gubernur Jateng, Bibit Waluyo tersebut berlangsung di lapangan terbuka, pada Sabtu (17/8/2013).
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Setelah beberapa saat berlangsung upacara satu persatu peserta upacara jatuh pingsan. Tercatat ada dua puluhan orang yang tidak sadarkan diri, kebanyakan siswa sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) , serta beberapa pegawai negeri sipil (PNS) dan Polri. Puluhan petugas kesehatan yang telah disiapkan, segera memberikan pertolongan kepada para peserta yang pingsan, dengan membawa ke pinggir lapangan.
“Mereka hanya kelelahan, mungkin belum makan pagi dan kepanasan,” ujar seorang petugas kesehatan.
Dalam amanatnya, gubernur menyatakan, kemerdekaan yang diraih bangsa Indonesia pada 17 Agustus 1945 silam, melalui perjuangan berat dengan taruhan jiwa dan raga para pejuang. Kemerdekaan bangsa Indonesia bukan merupakan hadiah dari penjajah, tetapi diraih melalui perjuangan panjang yang tulus ikhlas oleh para pejuang.
“Kemerdekaan Indonesia yang kita nikmati sekarang ini bukanlah hadiah yang jatuh dari langit atau pemberian dari penjajah, tapi hasil perjuangan keras para pejuang pendahulu kita dengan linangan air mata, darah, pengorbanan jiwa raga, dan harta benda yang tulus ikhlas dari para pejuang,” bebernya.
Tampak hadir dalam upacara tersebut, Wakil Gubernur Jateng, Rustriningsih, Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPRD Jateng, Ruka Setyabudi, Kapolda Jateng, Irjen Pol. Dwi Priyatno, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Sunindyo. Hadir pula Gubernur Jateng terpilih Ganjar Pranowo, Plt Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, serta dua mantan Gubernur Jateng yakni Mardiyanto dan Ali Mufiz.