Esposin, JAKARTA – Pemerintah menetapkan Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatra Utara sebagai lumbung pangan (food estate) untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional sekaligus membuka lapangan kerja bagi masyarakat.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono mengatakan pihaknya memberikan dukungan infrastruktur untuk mendukung pengembangan lumbung pangan di Kabupaten Humbang Hasundutan.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
Dukungan infrastruktur salah satunya melalui Pembangunan Fasilitas Taman Sains Teknologi Herbal dan Hortikultura (TSTH2) Pollung sebagai pusat riset untuk menghasilkan bibit komoditi pangan yang unggul.
“Food Estate merupakan arahan Presiden Joko Widodo sebagai prioritas untuk menjaga kedaulatan NKRI dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia melalui ketahanan pangan nasional,” kata Basuki dalam keterangannya di Jakarta, Senin (21/3/2023).
Pembangunan TSTH2 Pollung di Humbang Hasundutan untuk mendukung Food Estate di Provinsi Sumatra Utara dilaksanakan oleh Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumatra Utara, Direktorat Jenderal (Ditjen) Cipta Karya, Kementerian PUPR telah dilaksanakan secara bertahap, mulai tahun 2021 dan ditargetkan selesai pada 13 April 2023.
Saat ini progres konstruksinya sudah 96 persen dengan capaian terbangunnya beberapa bangunan pada Tahap 1 yang meliputi gedung riset pertanian, gedung riset herbal I, 1 unit smart green house, 3 unit screen house.
Kemudian gedung rumah kontrol pertanian, 2 unit gedung mess karyawan, gedung utilitas riset, gardu listrik, laboratorium IPA, reservoir, rumah jaga, infrastruktur kawasan, pagar keliling, dan sebagian vegetasi pada kawasan TSTH2 .
Anggaran untuk Pembangunan TSTH2 Pollung bersumber dari APBN senilai Rp90,44 miliar dengan Kontraktor Pelaksana PT Brantas Abipraya Persero dan Manajemen Konstruksi oleh PT Yodya Karya–Harawana KSO.
Pembangunan TSTH2 Pollung dilaksanakan pada lahan seluas 15 hektare.