Esposin, SOLO - Hotel kelas bintang II atau biasa disebut hotel budget harus optimistis mampu bersaing dalam kerasnya bisnis perhotelan di Solo. Namun, mereka harus memberikan layanan dan inovasi menarik untuk menggaet tamu.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Sales Marketing Manager Hotel Grand Amira, Nofrizal, mengatakan hotel budget seperti hotel yang ia kelola memiliki potensi untuk menarik pasar sebanyakbanyaknya di Solo. Hotel budget juga tak perlu minder karena kelas hotel yang tidak tinggi.
Lelaki asli Padang, Sumatera Barat itu menjelaskan saat ini banyak tamu hotel yang tak menikmati seluruh fasilitas yang ditawarkan oleh hotel berbiaya tinggi. Mayoritas tamu, kata dia, hanya menikmati Bed and Breakfast (BNB) atau tempat tidur dan sarapan.
“Kalau ada hotel menawarkan pijat gratis dll, paling tamu hanya istirahat, tidur, sarapan lalu kembali beraktifitas,” terang pria yang akrab disapa Inof itu kepada Koran Solo belum lama ini. Dengan begitu, target market hotel budget menurutnya sangat luas.
Semua pasar bisa dijangkau karena hotel itu memberikan layanan basic need kepada tamu. Ia optimistis Hotel Grand Amira bisa bertahan dalam kerasnya “pertempuran” memperebutkan pasar bisnis perhotelan. Salah satu upaya yang ia lakukan adalah mencari pasar sendiri selain pasar yang sudah sejak lama terbentuk.
“Kami mencari market ke seluruh wilayah di Soloraya dan Semarang,” kata lelaki yang sudah berkecimpung di dunia perhotelan sejak 1996 itu. Meski baru di Grand Amira, ia yakin okupansi hotel ini akan bagus. Hotel ini bisa jadi rujukan bagi orang Solo dan orang luar Solo.