Esposin, JAKARTA -- Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain diadang oleh sejumlah orang yang membawa senjata tajam mandau saat tiba di Bandara Susilo Sintang, Kalimantan Barat. Peristiwa itu terjadi saat dia hendak turun di depan pintu pesawat.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Hal itu dituliskan Tengku Zulkarnain melalui akun Twitter, @UstadTengku. Dia menyebutkan kondisinya sehat setelah peristiwa pengadangan itu. "Alhamdulillah Saya Sehat Wal 'Afiat Tdk Kurang Apapun. Orang2 Bawa Mandau(Golok) ke Run Way Sampai Pintu Pesawat, BUKAN Tanggungjawab saya," kicaunya, Kamis (12/1/2016).
Insiden ini menjadi perbincangan di media sosial. Akun @partaisocmed menanyakan kebenaran kabar tersebut kepada akun Borneo Rainforest, @borneo_w, dan dibenarkan. Akun @borneo_w kemudian menjelaskan latar belakang penolakan pemuda Dayak terhadap kedatangan Tengku Zulkarnain.
Okezone menyebutkan, kejadian ini sendiri sudah dikonfirmasi oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Rikwanto.
Bala Dayak yg menghadang kedatangan @PartaiSocmed pic.twitter.com/V1Wx11kG9e
— BorneoRainforest (@borneo_w) January 12, 2017
Menurut @borneo_w melalui kultwitnya, penolakan tersebut dilakukan karena pernyataan dinilai menghina warga Dayak. Mereka menyatakan pemuda Dayak Sintang tak membenci MUI, namun menolak orang yang dinilai melukai perasaan orang Dayak.
Berikut pernyataan lengkap akun Borneo Rainforest melalui Twitter:
1.Penolakan yg dilakukan pemuda dayak sintang dan bala adat dayak karena statement oknum intoleran yang menyatakan org dayak kafir 2.Statement Oknum tersebut telah menjadi viral dan telah sampai kepelosok borneo dan mengusik kedamaian yang telah ada 3.Dayak tidak membenci MUI tetapi menolak oknum yg telah melukai perasaan org dayak dgn statemen dayak kafir 5.Padahal tanpa dia tau bahwa dayak juga banyak yg beragama muslim 6.Padahal Mayoritas dayak Kab Sintang sudah hidup rukun berdampingan dgn sesama 7.Dayak juga sangat toleran jika tidak pernah di usik.Buktinya bupati sintang org jawa bisa mendapat kepercayaan masy dayak utk jd bupati 8.Dayak selalu menjunjung tinggi toleransi di tanah borneo dgn semboyannya "Adil Ka'Talino Bacuhramin Ka'Saruga Basengat Ka'jubata" 9.Yang kita tolak adalag oknum yg intoleran dan ormas seperti FPI 10.Kami masih ingat pesan leluhur kami..Jika harkat martabat kami di injak cuma hanya ada satu kata "Lawan" 11. Biarkan kami hidup damai bersama di tanah,hutan borneo tanpa gangguan kaum intoleran yg tidak cocok di tanah borneo 12.Kami hanya ingin hidup berdampingan dan damai di NKRI yg berasaskan Pancasila yang Berbhineka Tunggal Ika dgn konstitusi UUD1945