by Muhamad Yamin Jibi Bisnis - Espos.id News - Minggu, 10 November 2013 - 21:45 WIB
Mulanya evakuasi dilakukan menggunakan helikopter milik Pertamina. Ke-8 kantong jenazah dibawa ke bandara perintis di Malinau. Dari bandara itu, kantong-kantong jenazah dipindahkan lagi ke pesawat Cassa yang terbang ke Tarakan. Di Kota terdekat dengan perbatasan Malaysia itu, jasad korban diidentifikasi oleh tim DVI di markas Danlanud AU Tarakan.
Komandan Lanud TNI AU Letkol (Pnb) Bambang Juniar mengonfirmasi tim gabungan Basarnas, Polri, dan TNI di lokasi jatuh helikopter itu berhasil mengevakuasi 8 kantong jenazah. "Ya betul, sudah berhasil dievakuasi sebanyak 8 kantong jenazah ke Tarakan," katanya.
Informasi yang dihimpun Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI) di Samarinda, tim Basarnas bersama Polri, dan TNI terus berusaha mengevakuasi adanya jasad korban tewas yang masih terjepit di helikopter yang hancur. Di lokasi helikopter yang jatuh itu, petugas juga menemukan dua pucuk senapan serbu jenis SS1.
Helikopter TNI MI-17 jatuh di Kecamatan Bahau Hulu Kabupaten Malinau, Sabtu (9/11/2013), sekitar pukul 10.45 Wita. Lokasi jatuh diperkirakan 31 km dari pos jaga TNI Apouping.
Angkutan udara ini membawa sekitar 20 orang untuk pembangunan pos pengamanan perbatasan Long Bulan.