Jakarta--KH Hasyim Muzadi menegaskan tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam Muktamar NU di Makassar, Januari 2010.
"Saya tidak mencalonkan lagi sebagai ketua umum," kata Ketua Umum PBNU itu kepada wartawan, saat acara Launching Muktamar Ke-32 NU di Jakarta, Rabu (19/8).
Promosi Berbagai Program BRI untuk Mendukung Net Zero Emission di 2050
Hasyim yang hendak mengakhiri periode kedua kepemimpinannya di PBNU itu menegaskan, keputusannya tersebut sudah final.
"Ini keputusan final. Saya ingin memberi kesempatan teman-teman untuk memimpin NU di Tanfidz," kata Hasyim yang menjadi ketua umum PBNU periode 2000-2004 dan 2004-2009.
Meski tidak ada pembatasan maksimal dua periode bagi ketua umum PBNU, Hasyim menyatakan tidak ingin membiasakan masa jabatan ketua umum lebih dari dua periode.
"Saya ingin NU menjadi republik, bukan kerajaan," katanya sambil tersenyum.
Hasyim berharap ketua umum PBNU periode mendatang tetap menjaga kesinambungan program yang telah dijalankan kepengurusan sebelumnya.
"Pergantian pemimpin bukan pergantian haluan, tetapi melanjutkan yang sudah-sudah," katanya.
Oleh karena itu, lanjutnya, calon ketua umum mendatang tetap harus memenuhi prinsip dasar ke-NU-an sehingga "tidak keluar jalur".
"Sekarang lagi memilih-milih siapa yang pas, sesuai prinsip dasar, sehingga jelas relnya, tidak seperti taksi yang bisa disewa ke kiri-kanan," katanya.
ant/fid