by Jafar Sodiq Assegaf Jibi Solopos - Espos.id News - Minggu, 13 Juli 2014 - 12:10 WIB
"2000 relawan quick count RRI berasal dari teman-teman perguruan tinggi, SLTA, karyawan swasta, ibu rumah tangga, dll," tulis @qcrri seperti dikutip Esposin, Minggu (13/7/2014).
Akun Twitter Lembaga Penyiaran Publik RRI ini sejatinya baru muncul beberapa waktu lalu. Namun kini follower-nya telah melampaui 5.209 akun. Akun Twitter berisi foto para relawan beserta penjelasan sistem hitung cepat yang dipakai RRI.
Survei quick count RRI menjadi salah satu yang paling kredibel pada Pileg 2014 lalu. Bahkan Presiden SBY sampai mengumbar pujian akan keakuratan hasil quick count RRI. Kali ini perusahaan penyiaran pelat merah itu kembali menggelar quick count untuk Pilpres 2014.
Dikatakan, mereka menembus desa terpencil di Papua, Nias, NTT, Cianjur, hingga di Banjarnegara. Hal ini untuk menjamin akurasi data. RRI sepertinya ingin menepis kabar yang menyebut lembaga ini tak kredibel dalam membuat perhitungan cepat. "Seluruh twit ini ditujukan bagi publik yang ingin tahu proses kerja quick count RRI..bukan bentuk dukungan pada siapapun, kami sajikan kebenaran," tulis @qcrri lagi.
RRI mengaku melakukan perhitungan cepat secara mandiri dengan mengerahkan 73 koordinator lapangan (korlap) dan 2.000 orang relawan. Untuk publikasi, RRI mengandalkan kerjasama dengan media lain. "Quick Count RRI dilakukan secara mandiri oleh RRI dgn mengerahkan 73 korlap dan 2000 relawan. Publikasinya memang kerjasama dgn media lain," tulis @qcrri.
Hasil quick count RRI pada Pilpres 2014 ini menempatkan Jokowi-JK sebagai pemenang dengan 52,49% suara mengungguli Prabowo-Hatta dengan 47,51%. Sebagai catatan, hasil quick count RRI pada Pemilu Legislatif 2014 menjadi yang paling dekat dengan hasil real count KPU.