Esposin, JAKARTA — Capres Joko Widodo (Jokowi) berjanji segera bekerja menuntaskan sejumlah problematika pembangunan bangsa jika terpilih menjadi presiden. Namun semuanya masih tergantung pengumuman rekapitulasi suara nasional Pilpres 2014 oleh KPU, Selasa (22/7/2014).
Dalam kunjungannya ke Kantor Bisnis Indonesia, Jokowi bersama pemimpin serta seluruh staf redaksi Bisnis Indonesia menginventarisasi sejumlah masalah yang membelit bangsa. Masalah-masalah itu adalah infrastruktur, lamanya perizinan usaha, ketersediaan listrik, serta pemborosan anggaran negara.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Masalah infrastruktur dan konektivitas antarpulau menjadi fokus pembangunan capres yang diusung oleh PDIP tersebut. Solusinya, Jokowi akan segera mengembangkan tol laut untuk menjamin konektivitas antarpulau.
Terkait dengan lamanya mengurus izin usaha yang banyak dikeluhkan oleh pengusaha, Jokowi berjanji segera menuntaskan problematika tersebut. Nanti, jangan sampai ada lagi keluhan dari dunia usaha terkait dengan lamanya mengurus izin usaha yang mencapai dua tahun ataupun enam tahun. Dalam hal ini, Jokowi sangat membuka peluang bagi investor untuk menggarap sektor-sektor yang tidak menggerus kekayaan alam Indonesia, antara lain pelabuhan dan jalan tol.
Kendati demikian, investasi harus dirangsang dengan ketersediaan listrik. Jokowi akan berkonsentrasi penuh untuk menjamin ketersedian listrik untuk dunia usaha. Investasi akan lancar jika ketersediaan energi, seperti listrik, bisa terpenuhi dari dalam negeri.
“Jika saya terpilih, 99% saya akan bekerja untuk menuntaskan masalah yang membelit pembangunan bangsa. Kita perbaiki dulu yang di dalam negeri, baru kita keluar,” katanya, Senin (21/7/2014).
Menurut Jokowi, kerja BKPM yang terus berusaha menarik investasi tidak diimbangi dengan perbaikan di dalam negeri. “Oleh karena itu, dua hal penting yang harus dikerjakan, yakni dengan membenahi birokrasi dan menggerakan rakyat. Jika rakyat digerakkan, saya yakin akan mempunyai daya loncat yang lebih.”