Esposin, BANTEN -- Hasil pilpres 2014 bakal diumumkan 22 Juli mendatang. Calon Presiden (Capres) Joko Widodo (Jokowi) hingga saat ini belum melakukan komunikasi dengan calon presiden Prabowo Subianto meskipun pemungutan suara pilpres telah berjalan dengan lancar tertib dan aman.
Tetapi setelah pilpres justru suhu politik semakin panas karena perbedaan hasil quick count lembaga survei yang berujung pada deklarasi kemenangan dua kubu. Delapan lembaga survei menyatakan Jokowi-JK unggul dan empat lembaga survei menyatakan Prabowo-Hatta unggul.
Promosi 12 Pemain BRI Liga 1 Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia
Dengan situasi politik seperti ini, Jokowi menunda niatnya untuk melakukan komunikasi dengan Prabowo dalam waktu dekat. Ia akan menjalin komunikasi ataupun menyusun agenda pertemuan kedua capres setelah pengumuman real count dari KPU 22 Juli 2014 mendatang.
"Tunggu tanggal 22," katanya saat ditanya wartawan seusai pertemuan konsolidasi menjelang pengumuman pilpres oleh KPU di kantor DPD PDI-P Serang Banten, Rabu (16/7/2014).
Ia menyatakan saat ini semua kader partai berkonsentrasi mengawal rekapitulasi suara menjelang 22 Juli sehingga akan lebih banyak pemantauan upaya penggembosan suara di setiap daerah.
Sebelumnya Jokowi melaporkan hasil kunjungan ke sejumlah daerah di pulau Jawa yang muncul dugaan penggembosan suara signifikan seperti ketika Pilkada Bali perolehan suara dari kader PDI-P hilang secara drastis.
Jokowi tegas mengatakan urusan kehilangan suara akan dikejar sampai ketemu walaupun cuma satu suara. Pantauan dilakukan oleh relawan di lapangan secara langsung dan lewat sosial media.
"Setiap perubahan apapun entah ditipex, dicoret, tanda tangan mirip-mirip, dikosongin, diurus, disampaikan ke Bawaslu," jelasnya.