Lewat rekaman video yang diunggah oleh akun Prabowo Subianto Djojohadikusumo, Jumat (24/7/2014) tersebut, ia mengungkapkan banyaknya pelanggaran yang dia temukan bersama dengan timnya selama pemungutan suara Pilpres 2014. Walaupun telah melakukan protes dan imbauan kepada penyelenggara pemilu, namun ia mengatakan tidak pernah mendapatkan respons yang positif.
“Saya telah memilih berjuang di atas landasan konstitusional, saya sangat-sangat sulit menyerah kepada keadaan yang tidak benar dan tidak adil. Saya menilai keadaan ini sarat akan campur tangan asing yang menginginkan Indonesia menjadi negara yang lemah dan negara yang hancur. Kami punya bukti kuat atas keteribatan mereka,” kata Prabowo.
Dalam video berdurasi 23 menit 27 detik itu, Prabowo juga mengajak seluruh masyarakat untuk merenung agar mendapatkan sebuah sikap dan jawaban atas segala kondisi yang terjadi. Ia menanyakan kepada masyarakat, apakah akan tetap bertahan pada kebenaran atau menyerah kepada ketidakbenaran dan kecurangan?
Dalam hasil sidang pleno rekapitulasi suara nasional yang diselenggarakan KPU, pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Hatta Rajasa mendapatkan 62.262.844 suara atau setara dengan 46,85%. Sedangkan pasangan capres-cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla mendapatkan 70.633.576 suara atau setara dengan 53,15%. Dengan demikian, selisih keduanya hanya 8.370.732 suara dari suara sah 132.896.438.
Prabowo Subianto pun memutuskan mengundurkan diri dari proses pemilu presiden 2014. Keputusan itu ia ambil lantaran ia menganggap terlalu banyak kecurangan selama proses pemungutan suara yang terjadi di beberapa daerah. Oleh karenanya, ia merencanakan akan melaporkan kecurangan tersebut ke Mahkamah Konstitusi (MK).