Esposin, SOLO--Tangis orang tua dan wali peserta didik baru SMA Batik 1 Solo pecah saat membaca surat yang ditulis oleh anak-anak mereka untuk acara Silaturahmi Kepala Sekolah Dengan Orang Tua Wali Peserta Didik Baru 2024/2025 SMA yang digelar di pelataran gedung SMA Batik 1 Solo pada Jumat (26/7/2024) pagi.
Acara yang dihadiri oleh ratusan orang tua atau wali peserta didik itu merupakan agenda penutupan dari rangkaian Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang telah digelar sejak Senin (22/7/2024) lalu.
Promosi Lestarikan Warisan Nusantara, BRI Dukung Event Jelajah Kuliner Indonesia 2024
Di sela-sela agenda itu, para orang tua diberi satu surat yang tersimpan rapi dalam amplop berwarna putih. Isi surat itu tidak lain ialah ucapan terima kasih serta permintaan maaf yang tulus dari anak-anak untuk orang tuanya. Surat-surat ditulis setelah mereka mengikuti dengan utuh masa MPLS SMA Batik 1 Solo.
Pantauan Esposin, saat pembawa acara menyilakan para orang tua atau wali tersebut membuka surat dan membaca, tampak mereka langsung menundukkan kepala sembari tangan-tangan mereka sibuk menghapus air mata karena haru akan tulisan tangan anak-anak mereka yang tulus.
Pada kesempatan itu hadir pula Wali Kota Solo, Teguh Prakosa. Ia hadir sebagai undangan orang tua yang anaknya menjadi peserta didik baru di SMA Batik 1 Solo.
Teguh juga tampak terharu dengan surat pemberian anaknya itu. Lantas, ia mengajak seorang ibu dan bapak untuk maju ke depan panggung membacakan surat dari anak mereka.
Selama pembacaan surat berlangsung, suasana terasa hening. Hanya iringan musik dan bacaan surat saja terdengar. Dan para orang tua lainnya tampak merunduk terharu.
Kepada para orang tua atau wali pagi itu, Teguh mengajak agar kolaborasi antara orang tua atau wali bersama Yayasan Pendidikan Batik (YPB) serta para guru SMA Batik 1 Solo terjalin dengan indah.
“Karena dengan kolaborasi itulah perkembangan pendidikan anak-anak kita bisa berjalan maju ke depan dan pada gilirannya mampu mengantarkan mereka ke cita-cita yang diinginkan mereka,” kata dia.
Tak hanya itu, Teguh juga mengajak para orang tua memberi ruang berekspresi lebih besar lagi bagi anak karena memang, menurut dia, dunia anak jaman sekarang berbeda dengan para orang tua. Serta biarkan para anak mengekspresikan minat dan bakatnya sembari mengiri proses pembelajaran anak.
“Tugas kita sebagai orang tua adalah memfasilitasi anak. Jangan banyak dicereweti. Karena mereka sudah SMA. Nanti malah mereka pergi, kita juga yang repot,” pungkasnya.
Sebelumnya, Ketua Panitia MPLS SMA Batik 1 Solo, Mulyono, melaporkan bahwa pada tahun ajaran 2024/2025 ini, SMA Batik 1 Solo menerima sebanyak 532 peserta didik baru.
Dan mereka semua, selama MPLS mendapat berbagai materi yang berguna untuk pengenalan sekolah, seperti tata krama, tertib berlalu lintas, pembiasaan salat berjamaah, pendidikan karakter dan psikologi singkat, dan sebagainya.
“MPLS dilaksanakan mulai Senin-Kamis [22-25/7/2024]. Dan selama itu pula kami bekerja sama dengan berbagai pihak yang memang bergerak sesuai dengan bidang-bidang yang menjadi materi MPLS,” kata dia.
Mulyono berharap dengan telah digelarnya MPLS itu, para peserta didik baru bisa lebih mengenal serta mencintai lingkungan sekolah barunya yang pada gilirannya akan membawa serta motivasi untuk belajar dan berprestasi.
Pada kesempatan yang sama, Kepala SMA Batik 1 Solo, Sutana, menjelaskan maksud dari dikumpulkannya para orang tua atau wali peserta didik baru pagi itu.
“Ini bukan acara untuk mengajak iuran. Jadi tenang saja. Ini murni acara silaturahmi yang harapannya bisa mengakrabkan kita semua, melapangkan rezeki, serta memperpanjang umur,” kata dia.
Lebih lanjut, ia juga menjelaskan bahwa ini pada tahun ajaran ini, SMA Batik 1 Solo membuka peluang lebih besar bagi peserta didik yang sebelumnya hanya 10 rombongan belajar (rombel) tahun ajaran 2024/2025 ini menjadi 13 rombel.
Dengan itu pula, Sutana menegaskan bahwa pihaknya telah siap membimbing pembelajaran peserta didik yang banyak jumlahnya itu serta sudah siap dengan segala konsekuensinya.
Seperti halnya Teguh, Sutana juga mengingatkan kepada para orang tua bahwa tidak ada satu pun anak yang tidak istimewa. Karena itu, para orang tua diminta untuk memahami anak sesuai dengan minat dan bakatnya.
“Saat ini tidak semua anak harus bagus nilainya di semua mata pelajaran. Yang lebih penting saat ini ialah keseimbangan antara emosional, spiritual, serta intelektual anak. Bisa jadi dia tidak begitu bagus nilainya di satu mata pelajaran, tapi di kegiatan lainnya dia sangat bagus. Karena itu saya mengingatkan sekali lagi bahwa setiap anak pasti istimewa,” kata dia yang kemudian disambut tepuk tangan meriah dari para orang tua.
Di akhir acara, ia menyampaikan bahwa orang tua telah berlaku benar dengan mengirimkan anaknya ke SMA Batik 1 Solo. Karena sekolah itu, lanjut dia, akan siap memfasilitasi setiap keistimewaan anak.
“Bahkan, sudah banyak prestasi yang mampu diraih oleh sekolah ini, salah satunya pada 2023 lalu mendapat penghargaan sebagai sekolah swasta terbaik se-Soloraya versi Solopos. Tak hanya itu, sekolah ini juga merupakan salah satu Sekolah Penggerak pertama yang ada di Solo dan saat ini sedang ditugasi membimbing sekolah lain di sekitarnya,” jelas dia.