Jakarta -- Enal Tao alias Ridwan alias Haris (38) anggota jaringan teroris yang tewas tertembak saat akan ditangkap pasukan Brimob Polda NAD dan pasukan khusus Densus 88 Anti Teror Mabes Polri, Senin (12/4) lalu ternyata juga terlibat kasus mutilasi.
Hal itu diungkapkan oleh Kepala Detasemen Khusus 88 Anti Teror Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Tito Karnavian, saat dihubungi wartawan, Selasa (13/4) di Jakarta.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Menurut Tito, selain terlibat dalam kasus terorisme di Poso, Haris juga terlibat kasus mutilasi tiga siswa SMA yang kepalanya dipotong. "Orang itu di cari dari Poso ke Aceh," katanya.
Dua penggerebekan dilakukan aparat Densus 88 di Aceh kemarin. Satu orang yang diduga teroris dan empat orang lainnya ditangkap.
Penggerebekan pertama dilakukan di sebuah rumah di Desa Cot Irie. Dalam penggerebekan tersebut tim Densus 88 menangkap satu tersangka teroris dan satu lainnya tewas ditembak.
Dua jam kemudian, Densus 88 menggerebek sebuah ruko di Kelurahan Beurawe, Banda Aceh.Densus 88 menangkap tiga orang yang diduga teroris. VIVAnews/ tiw