MAKASSAR -- Ratusan jamaah An-Nadzir di Kelurahan Mawang, Kec. Bontomarannu, Kab. Gowa, Sulawesi Selatan, merayakan Idul Adha, Kamis (25/10/2012).
Kelompok aliran yang identik dengan pakaian hitam, rambut pirang bagi kaum prianya dan bercadar bagi kaum perempuannya ini melaksanakan shalat Ied di lahan perkebunan sawit Sekolah Tinggi Penyuluh Pertanian (STTP) Gowa.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Pimpinan jamaah An-Nadzir, Ustadz Lukman A Bakti bertindak sebagai imam shalat dan khatib dalam shalat Idul Adha yang lebih cepat sehari dari waktu yang ditetapkan Kementerian Agama.
Dalam khutbahnya yang bertemakan ibadah haji, Ustadz Lukman menyebutkan makna dan hakikat ibadah haji adalah gerakan pemberontakan keinginan pembebasan dari kunkungan kekuasaan-kekuasaan yang menentang Allah SWT.
"Kebanyakan umat Islam saat ini berhaji karena kemampuan materinya, bukan karena kemampuan spiritualnya atau semata-mata karena Allah, mereka hanya ingin mendapat gelar dan ingin dipanggil haji, padahal Nabi Muhammad saja tidak pernah dipanggil haji," ujar Ustadz Lukman.
Pelaksanaan shalat Idul Adha ini dijaga aparat kepolisian dari Polsek Bontomarannu dan anggota TNI AD dari Koramil Bontomarannu.