Promosi Layanan Wealth Management BRI Raih Penghargaan Best Private Bank for HNWIs
Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan menetapkan tarif cukai tembakau (CHT) alias cukai rokok sebesar 23%. Hal ini mengakibatkan kenaikan harga jual eceran (HJE) rokok sekitar 35%.
Jika dihitung dengan cukai rokok terbaru, maka harga sebungkus rokok bisa mencapai lebih dari Rp30.000 per bungkus mulai hari ini. Berikut perincian kenaikan harga rokok:
- Sigaret kretek mesin alias SKM golongan 1 harga terendah Rp1.700 per batang/gram tarif cukainya Rp740.
- SKM golongan II harga terendah Rp1.020-Rp1.275 per batang/gram cukainya Rp455. Sementara harga lebih dari Rp1.275 per batang/gram dikenakan cukai Rp470.
- Rokok putih mesin atau SPM golongan I ditetapkan harga terendah Rp1.790 dengan tarif cukai Rp790.
- SPM golongan II harga terendah Rp1.015-Rp1.485 tarif cukainya Rp470. Jika harga ditetapkan lebih dari Rp1.485 dikenakan cukai Rp485.
- Rokok kretek tangan atau sigaret putih tangan golongan I ditetapkan harga terendah Rp1.015-Rp1.460 dengan tarif cukai Rp330. Sementara yang harganya lebih dari Rp1.460 ditetapkan cukai Rp425.
- Rokok kretek tangan golongan II ditetapkan harga terendah Rp535 dengan tarif cukai Rp200. Sementara golongan III ditetapkan harga terendah Rp450 dengan cukai Rp110.
- Rokok kretek tangan filter dan sigaret putih tangan filter dikenakan harga paling rendah Rp1.700 dengan tarif cukai Rp740.
- Harga paling rendah untuk rokok jenis tembakau iris ditetapkan Rp55-Rp275 dengan cukai Rp10-Rp30 per batang.
- Rokok daun dikenakan harga terendah Rp290 dengan cukai Rp 30.
- Rokok sigaret kelembak kemenyan dikenakan harga paling rendah Rp 200 dengan cukai Rp25.
- Cerutu dikenakan harga terendah Rp495-Rp198.000. Cerutu dengan kisaran harga Rp495-Rp5.500 dikenakan cukai Rp275. Sementara cerutu harga Rp5.500-Rp22.000 dikenakan cukai Rp1.320.