by Inas Nur Rasyidah Jibi Solopos - Espos.id News - Minggu, 1 Desember 2013 - 14:37 WIB
Esposin, SOLO -- Memasuki bulan Desember, harga buah impor masih melambung.
Para pedagang mengeluhkan pasokan buah impor yang berkurang selama dua bulan ini sehingga mengakibatkan harga naik.
Pedagang buah Kios Pak Sulur yang berada di Jl. Adisucipto, Solo, mengatakan selama dua bulan ini pasokan buah yang dulunya tersedia sepuluh dus, sekarang hanya tersedia lima dus.
“Barang langka,” ungkapnya kepada Esposin, Minggu (1/12/2013).
Kurangnya pasokan membuat harga buah impor tetap tinggi selama dua bulan ini. Harga anggur yang awalnya Rp35.000 hingga Rp40.000 per kilogram kini menjadi Rp60.000 per kilogram. Sedangkan harga apel yang sebelumnya Rp 20.000 per kilogram menjadi Rp35.000 per kilogram.
Melambungnya harga buah impor itu mengakibatkan penjualan menurun. Pembeli yang dulunya membeli dua kilogram buah, kini hanya membeli satu atau setengah kilogram.
Sementara, berbeda dengan buah impor, pedagang justru banting harga untuk buah lokal.
“Salak harganya Rp3000, malah saya jual Rp2000,” ujar pedagang lain yang berjualan di Jl. Adisucipto, Paino.
Sama halnya dengan di Kios Pak Sulur, Paino memasok sendiri buah-buahannya langsung dari Pasar Gede.
“Mangga murah, salak murah di pasar. Enggak ada kenaikan harga,” tambahnya.
Namun diakui Paino, meski harga dipatok murah namun tak mendongkrak penjualan buah lokal. “Wah musim sepi, daya beli masyarakat turun. Padahal, buah lokal murah,” pungkasnya.