Esposin, LUMAJANG -- Sebanyak delapan penambang pasir di Kampung Renteng, Desa Sumberwuluh, Kabupaten Lumajang, dilaporkan masih terjebak di lokasi penambangan akibat Gunung Semeru meletus, Sabtu (4/12/2021). Selain delapan penambang yang belum bisa dievakuasi, dua orang lainnya juga dikabarkan hilang.
Hal tersebut disampaikan Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati, saat mengikuti jumpa pers bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) secara virtual.
Promosi 3 Tahun Holding UMi BRI, Layani 176 Juta Nasabah Simpanan dan 36,1 Juta Debitur
"Di Desa Sumberwuluh, Kampung Renteng, itu area tambang pasir, ada dua orang yang dilaporkan hilang. Selain itu ada 8 orang yang masih terjebak di kantor milik pertambangan," ujar Indah.
Baca juga: Gunung Semeru Erupsi, Jembatan Pengubung Malang-Lumajang Putus
Indah mengaku pihaknya berupaya melakukan evakuasi kepada 8 penambang yang masih terjebak di lokasi penambangan. Meski demikian, pihaknya mengaku kesulitan menembus lokasi menyusul abu vulkanik dan lumpur akibat dampak Gunung Semeru meletus.
Sekadar informasi, Dusun Kampung Renteng merupakan salah satu kawasan yang terdampak paling parah abu vulkanik akibat erupsi Gunung Semeru. Lahar panas bercampur abu menutupi hampir seluruh kawasan tersebut.
Dusun Kampung Renteng berjarak sekitar dua kilometer dari Sungai Rojali tersebut tertimbun abu vulkanik. Abu vulkanik mengalir dari jalan desa, sehingga akses ke dusun lainnya terputus.
Indah pun berharap BNPB segera memberikan bantuan agar warga yang terjebak erupsi Gunung Semeru itu bisa segera dievakuasi. "Kami minta tolong Pak, kalau bisa dipinjamkan helikopter agar 8 warga yang terjebak bisa dievakuasi, karena evakuasi secara darat sulit dilakukan. Ini keluarganya yang di sini pada menangis karena keluarganya masih terjebak di lokasi," imbuh Indah dalam jumpa pers yang juga disiarkan secara langsung stasiun televisi TV One itu.
Baca juga: Sejarah Erupsi Gunung Semeru di Lumajang Jatim
Menanggapi hal itu, Kepala BNPB, Mayjen TNI Suharyanto, mengaku siap melakukan berbagai upaya untuk melakukan evakuasi terhadap warga yang masih terjebak di lokasi penambangan. Meski demikian, pihaknya masih harus memantau kondisi lokasi sekitar untuk segera melakukan evakuasi.
"Intinya kita akan bekerja secara cepat demi keselamatan warga. Itu yang utama," ujar Kepala BNPB.