Esposin, SOLO — Grup Riset Cultural Studies & Media dari Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, mengadakan pelatihan pengajaran teks naratif berbahasa Inggris di SMPN 1 Matesih, Karanganyar.
Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima Esposin, kegiatan itu bertujuan meningkatkan kualitas pengajaran bahasa Inggris di tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP),
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Pelatihan ini ditujukan kepada para guru bahasa Inggris yang tergabung dalam Pokja IV Karanganyar yang melingkupi Kecamatan Matesih, Kecamatan Ngargoyoso, Kecamatan Tawangmangu, dan Kecamatan Karangpandan, kabupaten Karanganyar.
Pelatihan yang berlangsung dua hari, pada Selasa, 30 April 2024 dan 7 Mei 2024 tersebut, berfokus pada pengajaran teks naratif untuk tujuan bercerita (story telling) dan promosi (storynomics).
Selain memanfaatkan potensi daerah sebagai bahan inovasi dalam pengajaran bahasa Inggris bagi siswa SMP, hasil pembelajaran teks naratif dapat digunakan dan disebarkan sebagai sarana promosi potensi MKarangnyar.
Mengingat, selain terkenal dengan alamnya yang subur nan indah, Karanganyarr juga menjadi pusat produksi buah-buahan unggul di Jawa Tengah. Sektor pertanian, perkebunan, dan pariwisata menjadi sumber pendapatan bagi sebagian besar warganya. Tak sedikit desa wisata yang mengoptimalkan ketiga sektor tersebut dan dikelola oleh warga.
Sayangnya, banyak pelaku pariwisata dan usaha lokal menghadapi tantangan dalam mempromosikan produk dan layanan mereka secara efektif, terutama dalam hal keterbatasan sumber daya dan persaingan yang ketat di era digital ini.
Storynomics hadir sebagai solusi untuk mengatasi tantangan tersebut dengan memanfaatkan kekuatan narasi yang kuat dalam berpromosi untuk menjangkau audiens secara lebih masif dan efisien.
Pendekatan Storynomics tidak hanya memungkinkan warga sekitar untuk menciptakan narasi yang autentik dan menarik, tetapi juga memberikan mereka alat untuk bersaing lebih efektif di pasar yang semakin kompleks dan berubah-ubah ini.
Dengan memanfaatkan platform digital dan media sosial, pelaku usaha lokal dapat mengoptimalkan promosi mereka melalui narasi tersebut dengan biaya yang terjangkau sambil mempertahankan daya saing.
Pada hari pertama pelatihan dilaksanakan, Selasa (30/4/2024) Kepala SMPN 1 Matesih menyambut hangat Grup Riset Cultural Studies & Media dari Program Studi Sastra Inggris, Fakultas Ilmu Budaya, UNS.
Para guru juga mengikuti sosialisasi dengan antusias demi mendapatkan ilmu baru yang kemudian bisa diajarkan kembali kepada para murid-murid. Materi disampaikan dengan presentasi sederhana dan diskusi antar pemateri dengan para guru. Para guru juga menyampaikan kendala yang dihadapi ketika memberikan pembelajaran seperti terbatasnya kosakata yang dimiliki siswa-siswi SMP.
Materi pertama disampaikan oleh Dr. Yusuf Kurniawan S.S., M.A., berupa dasar-dasar naratif deskriptif. Materi kedua disampaikan oleh Karunia Purna Kusciati, S.S., M.Si. berupa Fun Narratives yang mengulik beragam upaya dalam membuat narasi yang asyik dan mampu memikat banyak audiens.
Pertemuan kedua sekaligus pertemuan terakhir, Selasa (7/5/2024), beragam materi diberikan oleh pemateri yang berbeda. Pada pertemuan ini, dua pemateri yakni Prof. Dra. Diah Kristina, M.A., Ph.D. dan Dr. Fitria Akhmerti Primasita, S.S., M.A. lebih memfokuskan dalam bagaimana cara para guru agar dapat menyampaikan materi ini kepada para siswa SMP dengan lebih mudah dimengerti oleh mereka.
Dengan pelatihan ini, para guru diberi pengetahuan tentang strategi dan pendekatan yang efektif untuk mengajarkan teks naratif, yang akan memungkinkan mereka untuk menginspirasi dan meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris siswa melalui cerita (storytelling) dan promosi berbasis cerita (storynomics).
Diharapkan pengajaran bahasa Inggris di tingkat SMP akan menjadi lebih menarik dan relevan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Selain itu, dengan mengangkat potensi daerah Kabupaten Karanganyar berupa desa wisata pada teks naratif tersebut disertai dengan promosi di dalamnya, diharapkan akan menjangkau publik lebih luas lagi, utamanya para wisatawan asing untuk datang menikmati desa wisata.