Esposin, JOGJA -- Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat (Keraton Jogja) membatalkan kegiatan Hajad Dalem Grebeg Syawal tahun 2020. Kendati grebeg syawal di Jogja batal, bahan untuk membuat gunungan tetap disiapkan dan selanjutnya dibagi-bagikan.
Bahan gunungan dibagikan kepada abdi dalem Keraton Jogja. Peniadaan upacara tradisi tahunan setiap Idulfitri tersebut sebagai upaya untuk menghindari meningkatnya persebaran virus corona atau Covid-19.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Gara-Gara Corona, Gaji Karyawan KFC Dipotong & THR Dipending
Hal itu karena Grebeg Syawal selalu memicu kerumunan orang. Grebeg Syawal di Jogja batal seperti disampaikan Kraton melalui akun Twitter resminya @Kratonjogja.
“Seiring dengan kondisi tanggap darurat Covid-19, diberitahukan bahwa Kegiatan Hajad Dalem Garebeg Sawal tahun ini yang ditandai dengan arak-arakan gunungan dan prajurit keraton yang sedianya berlangsung pada 1 Sawal Wawu 1953/1441 H ditiadakan,” tulis Kraton, Selasa (28/4/2020).
Tak Perlu Panik Borong Beras, Boyolali Surplus 15 Ribu Ton
Tidak hanya Grebeg Syawal yang ditiadakan, tradisi Numplak Wajik yang biasa digelar beberapa hari sebelum grebeg juga ditiadakan. Hal itu untuk pencegahan risiko penyebaran virus corona.
Bahan Gunungan
Penghageng Tepas Tandha Yekti Kraton, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu, membenarkan informasi upacara Grebeg Syawal di Jogja batal tersebut.“Iya benar. Kraton mengurangi kegiatan yang berpotensi menyebabkan kerumunan,” kata Hayu kepada Harian Jogja melalui pesan singkat aplikasi Whatsapp, Selasa.
Perjalanan KA Mudik Lebaran Batal Sampai 31 Mei, Prameks Beroperasi
Hayu memastikan bahan-bahan untuk gunungan Grebeg Syawal tetap dipersiapkan. Hanya bahan gunungan tersebut akan langsung dibagikan untuk abdi dalem Keraton Jogja.
“Jadi enggak perlu nyusun bentuk gunungan, sehingga Numplak Wajik yang membuat dasaran gunungan putri juga dibatalkan,” ujar Hayu yang juga putri keempat Sri Sultan Hamengku Buwono X dan GKR Hemas ini.
Update Corona Dunia: Kasus Positif Tembus 3 Juta, AS Lampaui 1 Juta
Grebeg Syawal merupakan tradisi tahunan yang digelar Keraton Jogja sebagai wujud syukur karena telah melaksanakan ibadah puasa Ramadan sekaligus sebagai sedekah Raja Keraton kepada rakyatnya.
Biasanya terdapat tujuh gunungan yang diarak oleh abdi dalem Keraton Jogja. Lima gunungan di antaranya dibawa ke kompleks Masjid Gede Kauman yang kemudian diperebutkan warga Jogja.
Sedangkan dua gunungan lainnya dibawa ke Kepatihan atau kantor Gubernur DIY dan Puro Pakualaman.