Jakarta--Kekalahan pasangan JK-Wiranto dalam pilpres membuat Partai Golkar tidak akan menjadi bagian dalam pemerintahan. Walau mengaku tidak akan menjadi oposisi, namun Partai Golkar akan bersikap kritis terhadap kebijakan pemerintah.
"Secara prinsip tidak menjadi real oposisi, mungkin lebih kritis," ujar Politisi Golkar Ferry Mursyidan Baldan, di Kediaman JK, Jl Mangunsarkoro, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (9/7).
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Menurut Ferry, meskipun tidak menjadi oposisi, kader Golkar yang duduk di parlemen harus tetap melakukan pengawasan terhadap kinerja pemerintah. Hal yang sama harus juga dilakukan oleh anggota dewan yang partainya menang pilpres. Bukan berarti partai yang calonnya menang menjadi tidak kritis terhadap pemerintah.
"Itu salah juga. Justru melemahkan parlemen," kata mantan anggota DPR ini.
Ke depan jika Golkar menjadi lebih kritis di parlemen Ferry menilai, bukanlah satu bentuk kemarahan terhadap lawan politiknya. Ini menunjukan kalau Golkar memang menjalankan salah satu fungsinya di parlemen yaitu, pengawasan.
"Kritis bukan berarti marah. Tidak boleh ngambek karena politik," tandasnya. dtc/fid