Solo (Esposin)--Aparat kepolisian masih melakukan penjagaan ekstra ketat di lokasi bom bunuh diri di GBIS Kepunton, Solo. Di sisi lain, sebanyak 32 saksi sudah dimintai keterangan petugas terkait aksi terorisme yang dilakukan jaringan Cirebon tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Esposin di lapangan, aparat kepolisian masih memberlakukan sistem buka-tutup arus di Jl Arif Rahman Hakim (depan GBIS Kepunton). Sejumlah petugas kepolisian yang masih berjaga berasal dari, Polsek Jebres, Polresta Solo dan anggota Reskrim Polda Jateng.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Antusiasme warga Solo dan sekitar untuk melihat lebih dekat lokasi GBIS Kepunton sudah jauh berkurang dibandingkan sesaat setelah bomber asal Cirebon meledakkan diri, Minggu (25/9/2011) kemarin. Hingga saat ini, tercatat beberapa tokoh nasional secara bergelombang mendatangi lokasi kejadian. Hal itu termasuk Anas Urbaningrum beserta rombongan.
Guna menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan, polisi masih memasang police line di TKP. Informasi terakhir, polisi sudah menyelesaikan pemberkasan kasus yang menewaskan satu orang tersebut. Sedikitnya, terdapat 32 saksi yang sudah dimintai keterangan petugas. Para saksi berasal dari jamaah gereja, warga di Kampung Kepunton, pengelola Warnet Solonet, dan beberapa orang di internal gereja.
Saat Esposin mengklarifikasi hal tersebut ke Kapolresta Solo, Kombes Pol Listyo Sigit Prabowo, dirinya tidak bersedia memberikan keterangan lebih lanjut. Pasalnya, penanganan bom gereja Kepunton sudah berada di Mabes Polri.
(pso)