JAKARTA—Wakil Ketua Komisi II DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (FPDI-P), Ganjar Pranowo mengatakan, sekitar 70% anggota DPR RI sekarang ini tidak paham tentang pemilu.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Ganjar menegaskan, agak sulit untuk mempercayai anggota DPR saat ini sangat memahami UU Pemilu, karena DPR bukanlah kelompok ahli, tetapi kelompok representatif.
Karena itu, tidak mengherankan kalau banyak anggota DPR yang tidak paham soal detail pemilu. “Kami ini kan bukan kelompok ahli, tetapi kelompok representasi. Kami butuh para ahli,” katanya di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (2/2).
Ia menambahkan, saat ini di Panja RUU Pemilu ada tujuh tenaga ahli. Mereka ditugaskan mencari metode yang pas untuk melengkapi kekuarangan yang dimiliki anggota dewan terkait pemilu.
Terpisah, Wasekjen PPP, Sigit Haryanto menambahkan, walau tidak banyak anggota dewan yang sangat pakar dalam hal pemilu, PPP sangat berharap Pemilu 2014 nanti adalah pemilu yang bersih, yang tidak terkontaminasi kecurangan.
Karena itu, sebagai ahli di bidang IT, Sigit mengakui, PPP telah mengantisipasi berbagai kecurangan yang terjadi terkait penghitungan suara melalui e-counting.
”Kami melihat, kecurangan penghitungan suara lewat IT itu ada di transparansi dan keterbukaan Pemerintah, dalam hal ini KPU, untuk membeberkan proses in put data dari setiap tempat pemungutan suara (TPS) di seluruh Indonesia,” katanya. (HARIAN JOGJA/Wahyu Kurniawan)