IADI merupakan organisasi yang mewadahi lembaga-lembaga yang memiliki fungsi penjaminan simpanan di seluruh dunia
Harianjogja.com, JOGJA—International Association of Deposit Insurers (IADI) Asia Pacific Regional Community (APRC) ke-15 berlangsung di Jogja pada Senin-Kamis (17-20/7).
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Penanganan bank gagal, pemilihan metode resolusi bank, isu mengenai transformasi lembaga penjamin simpanan, sampai koordinasi regulator menjadi bahasan dalam konferensi tingkat Asia Pasifik ini.
IADI merupakan organisasi yang mewadahi lembaga-lembaga yang memiliki fungsi penjaminan simpanan di seluruh dunia, yang dibentuk pada 2002 dan bertujuan meningkatkan efektivitas sistem penjaminan simpanan melalui kerjasama internasional.
Saat ini, anggota IADI ada 83 penjamin simpanan dari 77 yuridiksi. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menjadi anggota dan aktif di IADI sejak 2005.
Samsu Adi Nugroho selaku Sekretaris Lembaga LPS mengatakan, tidak hanya dihadiri 70 delegasi dari 30 negara tetapi panitia juga mengundang praktisi yang secara khusus membahas tentang penanganan bank bermasalah.
“Saling berbagi menjembatani atau memberi pengetahuan karena level kami [setiap lembaga penjamin simpanan] berbeda. Ada yang hanya membayar saja ada pula yang sampai bisa menghitung pemulihannya berapa,” kata Adi, Senin.
Posisi LPS sendiri sudah mampu membayar jaminan untuk nasabah dan juga pengelolaan aset bank. Hanya saja, LPS belum memiliki akses pasca-pembayaran tersebut. Adi mengatakan melalui kegiatan tahunan ini, LPS juga ingin mendapatkan evaluasi seberapa jauh yang sudah dilakukan lembaga penjamin simpanan, apakah jauh dari ideal atau sudah sesuai jalurnya.