news
Langganan

FENOMENA ALAM PATI : Semburan Lumpur Berubah Jadi Air Sedot Perhatian Warga - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia | Espos.id

by Jibi Solopos Newswire  - Espos.id News  -  Senin, 3 November 2014 - 00:15 WIB

ESPOS.ID - Warga melihat titik semburan air dari sumur bor di Dukuh Sarimulyo, Desa Wotan, Sukolilo, Pati, Jawa Tengah, Minggu (2/11/2014). Semburan air bercampur lumpur serta gas setinggi sekitar 20 meter dari lokasi pengeboran sumur sedalam 160 meter yang terjadi sejak Sabtu (1/11) membuat 70 kepala keluarga (KK) mengungsi. (JIBI/Solopos/Antara/Andreas Fitri Atmoko)

Esposin, PATI--Fenomena alam di Pati berupa semburan lumpur setinggi 30 meter jadi tontonan warga berbagai daerah.

Semburan lumpur berasal dari sumur bor milik warga Desa Wotan, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, Sabtu (1/11/2014). Pada malam harinya semburan lumpur berubah menjadi air jernih.

Advertisement

Penjabat Kepala Desa Wotan, Sugito, mengungkapkan warga sekitar yang sempat mengungsi diperkirakan mencapai 20 keluarga.

Adapun jumlah keluarga yang ada di Dukuh Sarimulyo, Desa Wotan, kata dia, sekitar 110 keluarga dengan jumlah jiwa mencapai 300-an orang.

Sejak terjadi semburan lumpur dan saat ini berganti air, katanya, banyak warga daerah berbagai daerah berdatangan menyaksikan kejadian langka tersebut.

Advertisement

Sepanjang jalan desa menuju Dukuh Sarimulyo, terutama menuju tempat terjadinya semburan air, padat kendaraan dan banyak yang parkir di sepanjang jalan menuju lokasi semburan.

Memasuki musim kemarau seperti sekarang, kata dia, sumur warga memang mengering.

"Kalaupun masih ada airnya warnanya kuning sehingga untuk memanfaatkanya harus ditunggu selama beberapa menit agar jernih," ujarnya, Minggu (2/11/2014) sebagaimana ditulis Antara.

Advertisement

Kedalaman sumurnya, kata dia, hanya sekitar 6 meter, sedangkan warga yang membuat sumur bor untuk mendapat air yang lebih jernih dan tidak mudah kering saat kemarau.

Prapto, warga Mejobo, Kudus, mengaku sengaja datang ke lokasi semburan air karena ingin melihat langsung kejadian aneh tersebut.

"Awalnya informasi yang berkembang muncul semburan lumpur, ternyata saat ini sudah berubah menjadi semburan air," ujarnya.

Menurut dia, masyarakat desa setempat justru diuntungkan karena ada sumber air yang relatif cukup banyak.

Advertisement
Rini Yustiningsih - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif