news
Langganan

Fahri Hamzah Minta Gibran Waspadai Bujukan Penjilat - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id News  -  Kamis, 10 Oktober 2019 - 07:30 WIB

ESPOS.ID - Acara potong rambut model undercut ala Gibran di Ngarsopuro, Solo, Minggu (29/9/2019). (Solopos/Nicolous Irawan)

Esposin, JAKARTA -- Mantan Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengomentari rencana putra sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, mengikuti Pilkada Solo 2020. Fahri menilai, terjunnya Gibran ke dunia politik guna merebut kursi bekas bapaknya tersebut dapat berdampak terhadap citra Jokowi.

Fahri mengaku khawatir citra Jokowi yang selama ini dinilai tak haus kekuasaan bakal memudar. Sebagai catatan, Jokowi selama ini dikenal baik lantaran tidak ada anggota keluarganya yang memegang jabatan publik. Baca juga: Fahri Hamzah ke Gibran: Jangan Susu Sebelanga Rusak, Mending Dibikin Martabak

Advertisement

“Pak Jokowi dicitrakan bersih dan tidak haus kekuasaan. Kalau anak-anaknya masuk politik seperti yang lain, nanti citra itu tergerus,” kata Fahri kepada wartawan, Rabu (9/10/2019), dilansir Suara.com.

Ia berpesan kepada Gibran agar selalu waspada dalam mendengar setiap masukan mengenai pencalonan dirinya di Solo. “Penjilat selalu ada di sekitar kekuasaan yang kerjanya asal bapak senang,” ujar Fahri.

Sebelumnya diberitakan Esposin, Fahri Hamzah meminta agar Gibran tak terburu-buru ambil bagian dalam kontestasi politik itu. Meski itu adalah hak Gibran dan bisa jadi dipilih rakyat, Fahri menyebut hal itu justru membebani Jokowi yang masih menjabat sebagai Presiden RI hingga 5 tahun ke depan.

Advertisement

Baca juga: Puan: Monggo Gibran Daftar, Tanya Cita-Citanya Apa

"Kalau saya boleh kasi masukan ke Gibran, jangan ambil bagian dalam kekuasaan meskipun itu pilihan rakyat..itu membebani reputasi babenya...jangan mau diolok-olok oleh penjilat yang akhirnya merusak susu sebelanga...mendingan susu dibikin martabak saja...eman2..," kicau Fahri melalui akun Twitter @fahrihamzah, Selasa (8/10/2019).

Dia pun menyarankan agar Gibran dan anggota keluarga Jokowi lainnya tidak masuk ke dunia politik jika belum matang. Alasannya, hal itu justru menimbulkan anggapan Presiden Jokowi sedang membangun dinasti politik.

Advertisement

"Berilah tenaga pada reputasi presiden itu lebih penting sekarang," ujarnya.

Advertisement
Adib Muttaqin Asfar - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif