Esposin, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan bahwa tidak ada pimpinan DPR yang akan ikut dalam unjuk rasa pada 2 Desember 2016 atau aksi 212. Fahri mengatakan dirinya tidak akan kembali ikut dalam lanjutan aksi 4 November 2016 itu karena menghadiri pemilu pertama di Uzbekiztan.
Promosi BRI Dampingi Petani Jeruk Semboro di Jember Terapkan Pertanian Berkelanjutan
Sementara itu, Wakil Ketua DPR Fadli Zon, kata Fahri, pada Jumat (2/12/2016), juga tidak berada di Indonesia. Fadli diundang menjadi pembicara sebagai Presiden GOPAC di Panama. “Pimpinan tinggal Pak Agus [Agus Hermanto], Taufik [Kurniawan], [Setya] Novanto, tinggal tiga. Ketiganya tak terlibat demo 411, jadi tak ada makar tenang aja,” kata Fahri di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (1/12/2016).
Fahri mengatakan, dalam aksi 212 dia sempat diundang secara lisan oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF). Sebelumnya, pada aksi 411 lalu, Fadli dan Fahri ikut bergabung dengan massa. Meski tidak ikut hingga aksi selesai, mereka sempat berorasi.
Adapun aksi 212 telah mendapat persetujuan dari Polri. Aksi itu akan dilakukan di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta. Massa menuntut agar Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) ditahan dengan menggelar aksi salat Jumat bersama. Aksi tersebut dijanjikan akan berjalan dengan superdamai. Kepolisian akan memfasilitasi dan menjaga ketertiban aksi unjuk rasa.
Ketua DPR Setya Novanto mengapresiasi pemerintah khususnya Polri yang sudah berhasil melakukan kesepatakan unjuk rasa dilaksanakan di Monas. Dia berharap unjuk rasa itu berjalan dengna tertib dan aman sesuai yang diinginkan oleh masyarakat. “Suasana damai yang diharapkan,” ujarnya.
Ketua MPR Zulkilfi Hasan juga meminta aksi 212 menjadi momentum untuk membuktikan masyarakat Indonesia menghargai kemajemukan. Meski begitu, dia tetap meminta kepolisian tetap waspada terhadap penunggang gelap atas aksi itu. “Jaga persatuan, saling menghormati. Insya Allah besok benar-benar akan jadi aksi super damai,” katanya.