Esposin, MANGUPURA -- Kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz ?Al Saud di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai pada Sabtu (4/3/2017) menyisakan cerita menarik. Tak hanya disambut berbagai tokoh lintas agama dan tari Pendet, Raja Salman turun dari pesawat dengan cara tak biasa.
Promosi Dukung Perkembangan Industri Kreatif, BRI Gelar Kompetisi Creator Fest 2024
Hal ini terkait batalnya pengunaan eskalator yang didatangkan langsung dari Arab Saudi untuk menurunkan Raja Salman. Pasalnya, tiba-tiba eslator itu tidak berfungsi sehingga harus digantikan oleh dengan Incapacitated Passenger Lift (IPL).
Menurut Deputi Direktur Operasional JAS Air Service Subiyono, alat yang didatangkan secara khusus menggunakan pesawat ke Bali itu mendadak tidak berfungsi sesaat sebelum pesawat yang membawa Raja Salman akan mendarat.
"Eskalator sudah lama sekali disiapkan dan didatangkan secara khusus sebelum kegiatan dan beberapa jam sebelum landing, sudah dilakukan operasional menuju apron pesawat. Kami tidak tahu persis kerusakan seperti apa, karena hanya ditugaskan kapan harus didekatkan," jelasnya di Kuta, Minggu (5/3/2017).
Ternyata, kata Subiyono, setelah Raja Salman melangkahkan kakinya di IPL sebanyak dua langkah, eksalator tersebut bisa berfungsi normal lagi. Dia mengungkapkan sebenarnya masalah tersebut bukan hal yang besar karena sudah diantisipasi rencana alternatif.
Dijelaskan olehnya bahwa IPL sangat berbeda dengan lift catering, karena merupakan alat khusus untuk membantu penumpang berkebutuhan khusus. Alat ini juga memiliki sistem pendingin dan beberapa alat pendukung lainnya yang diperlukan.
"Intinya bahwa kami selaku ground handling sudah siapkan peralatan yang standar untuk antisipasinya," jelasnya. Baca juga: Disambut Romo Katolik di Bali, Raja Salman Tersenyum.
JAS Air Service berharap eskalator sudah bisa digunakan kembali saat Raja Salman hendak meninggalkan Bali menuju destinasi kunjungan kenegaraan berikutnya.