by Adib Muttaqin Asfar Jibi Solopos - Espos.id News - Rabu, 10 Agustus 2016 - 16:04 WIB
Esposin, JAKARTA -- Saksi ahli forensik digital yang merupakan Kepala Subbidang Digital Forensik Labfor Bareskrim Polri, AKBP Muhammad Nuh, mengakui analisis CCTV hampir seluruhnya bisa untuk menyusun puzzle kasus es kopi berujung maut. Namun, dia memastikan hal itu bukan berarti tidak bisa menunjukkan siapa pelakunya.
Hal itu ditegaskan oleh Nuh dalam kesaksiannya menjawab pertanyaan jaksa penuntut umum (JPU). "Apakah dengan CCTV ini puzzle huruf A seperti analogi Ahli tadi itu komplit? Utuh?" tanya jaksa.
"Hampir semuanya utuh," jawab Nuh. Baca juga: Jessica Tertangkap CCTV Garuk Paha Kanan.
Sebelumnya, Nuh mengibaratkan digital forensik yang dia lakukan dalam kasus ini seperti menyusun puzzle huruf A. Dia mengakui dari pecahan puzzle itu, ada yang tidak tidak utuh. Namun, hal itu tidak menghalangi terbentuknya huruf A tersebut.
"kalau puzzlenya hilang sedikit, itu tetap bisa dilihat sebagai huruf A," katanya dia. Baca juga: Tertangkap CCTV! Jessica Geser Paperbag, Gelas, dan Keluarkan "Benda" dari Tas.
Salah satu hal yang dia maksud dengan potongan yang tidak ditemukan adalah ketika Jessica memasukkan sianida ke gelas es kopi Wayan Mirna Salihin. Dalam CCTV dari arah depan (12 m dari meja 54) pukul 16.29 WIB, Jessica membuka tas. Sayangnya, gerakan yang terlihat adalah gerakan piksel sehingga tak diketahui benda apa yang diambil dari dalam tas.
"Tangannya hilang sebelah kanan, ada keping yang tidak begitu kita dapatkan, yaitu ketika terdakwa menabur sianida. Tapi bukan berarti tidak terlihat. Kalau puzzlenya hilang sedikit, itu tetap bisa dilihat sebagai huruf A," jelas Nuh.
Dia menjelaskan bahwa rangkaian CCTV itu sangat kaya untuk dianalisa. "Untungnya ada rekaman cctv, rangkaian momen sangat lengkap dan kaya untuk dianalisa."