news
Langganan

Emoh Jadi Menteri Lagi, Luhut: Istri Tidak Setuju - Espos Indonesia dari Solo untuk Indonesia

by Newswire  - Espos.id News  -  Rabu, 14 Februari 2024 - 14:58 WIB

ESPOS.ID - Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mendukung pasangan Prabowo-Gibran. (Istimewa/Tangkapan Layar)

Esposin, SOLO -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan, mengungkapkan tidak mau lagi untuk menjadi menteri jika ditawari oleh presiden terpilih pada Pilpres 2024.

Saat ditemui di Badung, Bali, Rabu (14/2/2024) Luhut mengaku tidak mendapatkan restu dari sang istri, Devi Simatupang. Meskipun demikian, Luhut mengaku bersedia apabila hanya diminta memberikan saran oleh Presiden RI yang terpilih nantinya.

Advertisement

"Enggak, kalau saya jadi menteri cukup lah. Istri saya sudah tidak setuju saya menteri lagi. Kalau beri saran-saran iya," katanya seusai mencoblos di TPS 14 Desa Cemagi, Badung, Bali, sebagaimana dilansir Antara.

Luhut Pandjaitan dalam sebuah video yang diunggah di akun Instagramnya mengaku mendukung pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.

Seusai memberikan suaranya di TPS 14 Desa Cemagi, Badung, Bali, Luhut optimistis pasangan calon yang diusungnya bakal menang dalam pemilu bahkan dalam satu putaran.

Advertisement

"Kita sudah lihat survei-survei saja. Kalau saya pikir ya satu putaran," kata Luhut menjawab pertanyaan wartawan terkait dengan prediksinya dalam Pemilu 2024.

Adapun alasan Luhut mendukung paslon 02 Prabowo-Gibran karena program kerja keduanya dianggap melanjutkan program kerja yang dilakukan oleh Presiden Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

"Karena saya ingin keberlanjutan, karena saya tahu persis kalau tidak keberlanjutan, maka ekonomi kita ya jadi seperti yoyo. Karena ingat, bonus demografi generasi kamu itu akan habis pada tahun 2030-an. Jadi kita harus sadar betul itu, enggak boleh main-main, waktu tidak banyak," katanya.

Advertisement

Menurutnya, banyak keberhasilan yang diraih oleh pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi meskipun ada pula hal-hal yang belum selesai dilakukan karena keterbatasan masa jabatan presiden. Karena itu, butuh presiden yang memiliki visi seperti Presiden Jokowi.

"Jadi keberlanjutan dari apa yang dibuat Pak Jokowi tentu ada penyempurnaan di sana sini karena enggak mungkin juga itu selesai satu presiden, bisa dua tiga presiden baru selesai," katanya.

Advertisement
Chelin Indra Sushmita - Jurnalis Solopos Media Group, menulis konten di media cetak dan media online.
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif