JAKARTA – Emil Salim dianugerahi penghargaan sebagai The Leader for the Living Planet Award oleh WWF atas dedikasi, kepemimpinan dan kontribusinya pada upaya pelestarian lingkungan dan pembangunan berkelanjutan di Indonesia dan dunia.
Award itu diserahkan oleh Direktur Jenderal WWF Internasional Jim Leape yang didampingi oleh CEO WWF Indonesia Efransjah dalam peringatan 50 tahun misi WWF di Indonesia. Jim Leape mengatakan, The Leaders for a Living Planet Award adalah penghargaan yang diberikan WWF bagi individu di dunia yang berkontribusi secara signifikan terhadap pelestarian alam dan pembangunan berkelanjutan.
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Sejak pertama kali dikeluarkan 12 tahun lalu, sudah lebih dari 100 orang yang menerima penghargaan tersebut termasuk mantan sekjen PBB Kofi Annan, Menteri Perikanan Norwegia, Perdana Menteri China dan Menteri Bidang Pengairan Perancis, Togo dan Benin. “WWF memberikan apresiasi yang tinggi atas dedikasi dan komitmen Emil Salim. Bukan hanya menjadi inspirasi dan teladan bagi masyarakat Indonesia, Emil juga membawa inspirasi bagi masyarakat dunia,” kata Jim Leape, Jumat (14/9/2012).
Pada kesempatan yang sama, CEO WWF Indonesia Efransjah menuturkan Emil adalah tokoh yang sangat konsisten memperjuangkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan dalam kebijakan nasional. Selama lebih dari empat dekade sejak tahun 70-an hingga saat ini Emil terus mendorong agar pembangunan ekonomi dapat berjalan seimbang dengan pembangunan sosial dan lingkungan.
“Agar tingkat pertumbuhan ekonomi bisa sejalan dengan prinsip keberlanjutan dan kesetaraan,” ujar Efransjah. Emil Salim juga berperan penting dalam membangun dan memperkuat masyarakat madani (civil society) dalam upaya mendorong pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati. Pada 1996 Emil menjadi salah satu pendiri Yayasan WWF Indonesia dan mengantarkan organisasi konservasi tersebut menjadi entitas legal, independe, berbadan hukum sesuai ketentuan di Indonesia.
Selain menjadi tokoh kunci dalam KTT Bumi (Earth Summit) Rio de Jeneiro pada 1992 yang menjadi fondasi lahirnya deklarasi politis mengenai pembangunan dan lingkungan hidup, kata Efransjah, Emil juga berperan penting dalam penentuan kebijakan pemerintah Indonesia tentang mitigasi perubahan iklim global dalam berbagai forum internasional mengenai kerangka kerja perubahan iklum (UNFCCC) dan keanekaragaman hayati (CBD).