"Grafiti lebih punya nilai estetika dari cara para graffiti writer mengatur bentuk dan tatanan tulisan, kombinasi warna, kerapian, serta tehnik pembuatan grafiti yang sebenarnya tidak mudah," ujar Faiz Ardian Mahendra, graffiti writer yang saat ini duduk di bangku Kelas XI MIA 6 SMAN 1 Klaten.
Promosi Berkat Pemberdayaan BRI, UMKM Ini Optimalkan Produk Bambu hingga Mancanegara
Menurut Faiz, para graffiti writer perlu wadah bagi karya-karya mereka. Selain juga untuk melestarikan seni grafiti, dengan lebih membuka ruang publik untuk kegiatan seni semacam ini juga bisa mengurangi vandalisme, karena bisa menampung bakat dari street artist dan mengurangi aksi liar atau vandalisme dari kelompok tertentu.
Cowok yang terkenal dengan panggilan John Fam ini mengaku sudah sejak SD menggeluti bidang seni dan sketsa. "Tiap hari mencoba teknik dan style yang belum pernah saya coba lalu menuangkan pada gambar di tembok. Selain itu nggambar bareng street artist yang lain, berkolaborasi, exchange [bertukar gambar], akses Internet yang sekarang mudah digunakan juga bisa meluaskan wawasan tentang street art dan grafiti" paparnya.
(Ruri-Wasis)