Esposin, SEMARANG -- Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah mengungkapkan bila kondisi perekonomian tidak membaik bakal terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besar terhadap buruh.
Promosi Kisah Klaster Usaha Telur Asin Abinisa, Omzet Meningkat Berkat Pemberdayaan BRI
Ketua Apindo Jawa Tengah (Jateng) Frans Kongi mengatakan keadaan perekonomian sekarang sedang lesu sehingga membuat dunia usaha mengalami stagnan.
”Pernyataan Gubernur Jateng [Ganjar Pranowo] tentang akan adanya PHK besar-besar buruh memang benar karena keadaan perekonomian memang sedang lesu,” katanya kepada Esposin di Semarang, Rabu (1/7/2015).
Pernyataan Frans Kongi ini menanggapi Guburnur Jateng Ganjar Pranowo yang mengungkapkan adanya indikasi ancaman PHK besar-besar terhadap buruh.
Frans lebih lanjut menyatakan ancaman PHK besar-besaran terhadap buruh tidak hanya terjadi di Jateng, tapi juga di beberapa provinsi di Indonesia.
”Saya sudah memantau di Surabaya [Jawa Timur] kondisinya sama, sehingga akan terjadi PHK besar-besaran buruh,” tandasnya.
Ancaman PHK
Ancaman PHK besar-besaran buruh itu, menurut dia, akan menimpa sektor industri tekstik dan produk tekstil (TPT), serta industri baja karena paling terpukul dengan kondisi perekonomian yang hanya tumbuh sekitar 5%.
Dia menambahkan bahkan sekarang sudah ada ribuah buruh di Jateng yang dirumahkan karena pengusaha tidak kuat untuk membayar gaji akibat produknya bisa dijual. ”Sebagian pengusaha TPT di Karanganyar ada yang menutup usahanya,” ungkap Frans.
Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi), sambung Fransi sebenarnya sudah berusaha sekuat tenaga untuk memperbaiki perekonomian dengan melakukan kunjungan ke luar negeri untuk menerik investor agar berinvestai di Indonesia.
Upaya pemerintah tersebut, imbuh dia memang belum membuahkan hasil karena belum banyak investor asing yang masuk ke Indonesia sehingga belum bisa mendongkrak perekonomian secara nasional.
”Mudah-mudah kondisi perekonomian Indonesi segara bangkit dan membaik agar tidak sampai terjadi PHK besar-besaran buruh yang akan menambah pengangguran,” harap Frans.
Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengungkapkan adanya indikasi ancaman PHK besar-besaran terhadap buruh secara nasional, termasuk di Jateng.
“Saya sudah mendapat data itu [adanya ancaman PHK besar-besar terhadap buruh],” katanya saat memberikan sambutan pada HUT ke-50 Harian Kompas di Semarang, Selasa (30/6) petang.
Hanya saja, Ganjar tidak menyebut jumlah buruh yang bakal terancam PHK di Jateng. Gubernur juga tidak mengungkapkan industri yang akan melakukan PHK besar-besar terhadap buruhnya.
Ganjar menambahkan persaingan dunia usaha semakin keras karena pada akhir 2015 akan diberlakukannya sistem perdagangan masyarakat ekonomi Asean (MEA) atau pasar bebas Asean. “Jateng sudah mempetakan komoditas yang siap bersaing menghadapi Mea,” ungkap dia.