Esposin, JAKARTA — Kurs rupiah atas dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (21/11/2016) dibuka melemah 8 poin atau 0,06% ke Rp13.436/US$. Rupiah melemah di saat indeks dolar AS masih terus menguat.
Promosi UMKM Binaan BRI, Minimizu Bawa Keunikan Dekorasi Alam ke Pameran Kriyanusa 2024
Indeks dolar AS mendapat momentum di zona hijau bertubi-tubi. Setelah Donald Trump menjadi presiden terpilih yang diyakini akan menggenjot pertumbuhan ekonomi AS dengan pembangunan infrastruktur dan pemotongan pajak.
Federal Reserve selanjutnya memberikan sinyal akan menaikkan suku bunga pada Desember ini. Penguatan indeks tersebut tidak hanya menekan rupiah, tapi sejumlah mata uang lainnya. Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Rangga Cipta, mengatakan penguatan indeks dipengaruhi sejumlah faktor.
“Indeks dolar terus menguat, tidak hanya akibat meningginya harapan kenaikan Fed Funds Rate (FFR) target di akhir tahun. Tetapi juga akibat meningkatnya harapan atas laju kenaikannya pada 2017, yang dipicu oleh perubahan peta politik AS yang diperkirakan lebih ekspansif pada kebijakan fiskal,” kata Rangga dalam risetnya yang diterima Senin.
Di sisi lain, ujarnya, transisi dana dari obligasi ke saham masih terlihat sejalan dengan kenaikan imbal hasil US Treasury dan tren penguatan S&P 500 di bursa AS. Seperti diketahui indeks Dolar Amerika Serikat pada perdagangan hari ini, Senin (21/11/2016), dan mencetak level tertinggi baru dalam lima tahun perdagangan terakhir.