Esposin, PAPUA--Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka atau TPNPB OPM Sebby Sambom meminta Indonesia menghentikan operasi militer di Papua.
Tindakan operasi militer secara massif pascaterbunuhnya empat tentara RI, menurut Sebby, hanya akan menambah korban dari masyarakat.
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Menanggapi peringatan itu, pengamat Politik dari Center For Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa meminta pemerintah merespons cepat.
Masalah Baru
Menurutnya jika tidak segera direspons dikhawatirkan akan muncul masalah-masalah baru di Papua."Pemerintah harus mengambil perannya di sini sekalipun dalam kondisi pandemi fokus pada pemulihan ekonomi dan kesehatan. Tapi dari sisi aspek sosiologis jangan ditinggalkan karena berpotensi akan menimbulkan masalah-masalah sosial yang baru," ujar Herry saat dihubungi Suara.com, Senin (6/9/2021).
"Masalah sosial yang baru ini bisa terjadi disintegrasi, potensi melebar kepada konflik sosial sehingga harus diselesaikan masalah hak aasasi manusia dan itu urgensi harus karena ada menterinya. Menteri kan sudah punya tupoksi masing-masing dan itu harus diberdayakan," tutur dia.
Baca Juga: Presiden Jokowi Minta Vaksinasi di Papua Dipercepat demi PON
Karena itu, Herry meminta Presiden Jokowi segera merespon permasalahan HAM di Papua dengan memerintahkan jajaran terkait.
Herry menilai pemerintah lupa dengan permasalahan HAM di Papua. Ia menyebut pemerintah saat ini hanya fokus pada penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi.
Aspek Sosiologis
“Artinya pemerintah sedang tidak fokus dengan beberapa aspek sosiologis yang harus mereka pertimbangkan," ucapnya.Menurutnya permasalahan HAM di Papua juga harus diprioritaskan pemerintah di tengah pandemi, tidak hanya ekonomi dan kesehatan saja. Sehingga persoalan hak asasi manusia tak terbengkalai.
"Oleh karena itu kami dengan tegas menyampaikan kepada pemerintah Indonesia di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo agar segera hentikan operasi militer dan duduk dengan kami di meja perundingan," kata Juru Bicara TPNPB-OPM Sebby Sambom dalam keterangannya, Senin (6/9).
Baca Juga: PPKM Jawa-Bali Dilanjutkan 7-13 September 2021
Sebby menyampaikan, perang akan tetap terjadi di wilayah Papua khususnya Papua Barat hingga dinyatakan merdeka. Menurutnya, perang merupakan bentuk pembebasan nasional Papua Barat.
Selain itu, Sebby mengklaim, pada 4 September kemarin pihaknya menerima laporan yang menyebut masyarakat yang tinggal di distrik-distrik wilayah Maybrat terpaksa mengungsi ke hutan-hutan.
"Oleh karena itu kami minta perhatian semua pihak baik pekerja HAM, gereja, masyarakat internasional, dan PBB. Karena Indonesia selalu melakukan operesi militer selalu dengan brutal dan bengis. Masyarkat sipil menjadi korban penangkapan sewenang-wenang, pembunuhan di luar prosedur hukum ini sedang terjadi dan akan terjadi," tuturnya.