Esposin, JAKARTA -- Mabes Polri belum memastikan apakah akan menerima atau menolak hibah (bantuan) kapal dari Korea Selatan. Menurut pejabat Polri, pihaknya masih akan melakukan pembicaraan terkait diterima tidaknya hibah kapal itu.
Kabarhakam Polri, Komjen Pol. Badrodin Haiti, mengatakan, kepolisian baru-baru ini menerima tawaran sekitar tiga kapal berbagai jenis dari pemerintah Korea Selatan. Hal ini terkait kebutuhan Polri terhadap operasi keamanan di perairan Indonesia. "Ini masih ditawarkan, belum disetujui pimpinan. Apakah pak Kapolri setuju, nanti masih akan dibicarakan," ujar Badrodin, di Mabes Polri, Selasa (17/12/2013).
Promosi Kisah Perempuan Hebat Agen BRILink Dorong Literasi Keuangan di Medan
Menurut Badrodin, pihak kepolisian sejauh ini memang membutuhkan pengadaan kapal baru, mengingat banyaknya kapal tua yang masih dioperasikan. "Usianya paling lama sekitar tahun 1952-1956," ujar dia.
Kebutuhan kapal pengganti kapal tua mencapai ratusan mengingat luasnya wilayah Indonesia. "Kebutuhan kapal banyak. Kapal patroli tergantung kelasnya. Ada yang tipe A, tipe B atau tipe C. Ya bisa sampai segitu [100]," kata dia.
Meski kebutuhan kapal baru tergolong banyak, namun Polri belum memasukkan anggaran pengadaan kapal di tahun ini. Kemungkinan jika mendesak, pihak kepolisian akan memasukkan anggaran pengadaan kapal tahun depan.
Badrodin mengatakan, saat ini Polri masih sebatas bertemu dengan sejumlah perusahaan pembuat kapal dari berbagai negara, termasuk Belanda. Polri akan memutuskan pembelian kapal setelah melakukan koordinasi. "Bukan hanya Belanda, ada dari berbagai negara. Kalau ini pihak swasta, mereka menjual bukan hibah," ungkap dia.