Esposin, JAKARTA -- Calon Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto menanggapi pembicaraan di publik tentang dirinya sebagai orang dekat Presiden Jokowi atau sobat Jokowi.
Apalagi, ia diusulkan Jokowi menduduki jabatan puncak sebagai Panglima TNI hanya berselang beberapa hari setelah menjabat Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).
Promosi Agen BRILink Mariyati, Pahlawan Inklusi Keuangan dari Pulau Lae-lae Makassar
Bagi Jenderal Agus, kedekatan dengan Jokowi itu bagian dari pekerjaan.
Ketika dirinya bertugas sebagai Komandan Kodim (Dandim) 0735/Surakarta pada tahun 2009, ketika itu Jokowi adalah Wali Kota Solo.
“Saya itu berdinas tidak hanya di Solo. Mungkin kebetulan waktu saya di Solo bertemu dengan Pak Jokowi,” kata Agus Subiyanto menjawab pertanyaan wartawan selepas uji kepatutan dan kelayakan calon Panglima TNI di Komisi I DPR, Jakarta, Senin (13/11/2023).
Dia melanjutkan kedekatan dengan pimpinan daerah merupakan sesuatu yang dia terapkan karena TNI perlu membangun hubungan erat dengan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda).
Oleh karena itu, kedekatan yang sama juga terjalin saat Agus menjabat sebagai Komandan Resor Militer (Danrem) 061/Suryakencana di Bogor, kemudian Panglima Daerah Militer (Pangdam) III/Siliwangi yang menaungi wilayah Banten dan Jawa Barat.
“Saya pernah Pangdam III/Siliwangi, dengan Pak Ridwan Kamil dan Pak Uu saya dekat juga. Jadi, bagi saya, pada saat saya menjabat, saya selalu melaksanakan tugas bareng-bareng dalam bentuk Forkopimda itu,” kata Agus Subiyanto seperti dikutip Esposin dari Antara.
Jenderal TNI Agus Subiyanto, yang pada 27 Oktober 2023 resmi menjabat sebagai Kepala Staf TNI AD, diusulkan sebagai calon tunggal Panglima TNI oleh Presiden Joko Widodo ke DPR pada 30 Oktober 2023.
Beberapa pengamat dan organisasi masyarakat sipil menilai cepatnya proses pencalonan Agus sebagai Panglima TNI tidak terlepas dari kedekatan dia dengan Jokowi.
Beberapa juga menilai penunjukan Agus itu terkait dengan kontestasi di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Oleh karena itu, beberapa pengamat menilai tantangan utama yang harus dijawab Agus adalah memastikan dan menjaga TNI tetap netral selama tahapan Pemilu.
Terkait itu, Agus saat uji kepatutan dan kelayakan sebagai Panglima TNI di Komisi I DPR, Jakarta, Senin, menegaskan dia berkomitmen menjaga netralitas TNI.
“Saya berkomitmen untuk memberikan jaminan netralitas TNI pada setiap tahapan pemilu sekaligus memperkuat sinergitas dan soliditas TNI-Polri dalam mengamankan jalannya proses demokrasi melalui latihan dan posko bersama,” kata Agus Subiyanto.
Dia menegaskan netralitas TNI diatur jelas dalam ketentuan perundang-undangan antara lain Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2004 (UU TNI) yang mengatur prajurit dilarang berpolitik praktis.